Magetan – Diantar tetangganya, Samiyem, warga Desa Selotinatah, Kec. Ngariboyo, Magetan, ikut antre membeli minyak goreng murah.
Bersama warga lainnya, nenek 80 tahun itu, mengantre dalam operasi pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) pemkab, ini digelar di Embung Pendem Desa Pendem Kec. Ngariboyo pada Selasa (22/02/2022).
Saat antre, Samiyem menyerahkan KTP. Ia menungggu dipanggil. Kira-kira satu jam kemudian, namanya dipanggil. Si nenek membayar Rp27 ribu untuk dua liter minyak.
“Setelah dapat minyak goreng diminta mencelupkan jari ke tinta biru. Kayak coblosan pemilu, dik,” aku Samiyem dalam bahasa Jawa pada media.
Dalam operasi pasar murah minyak goreng tersebut, per KTP dibatasi hanya mendapat dua liter. Namun, Samiyem mengaku senang ada operasi pasar minyak goreng murah yang digelar Disperindag Pemkab Magetan itu.
Nenek Samiyem mengaku minyak goreng di desa, di Selotinatah, langka. Kalau toh ada, harganya mahal. Di warung, satu liter harganya Rp23.500.
“Beli minyak goreng saja nggak bisa. Karena harus satu paket. Paketanya, miinyak goreng satu liter Rp16.500 ditambah nilai paket Rp7 ribu dengan isi mie goreng, kopi dan garam. Jadi jatuhnya Rp23.500 per liter,” tutur mbah Samiyem.
Bupati Suprawoto juga hadir dalam operasi minyak goreng yang digelar Disperindag di Embung Pendem. ”Saya berharap permasalahan kelangkaan minyak goreng ini tidak berlarut-larut dan bisa kembali normal,” ujar bupati. (ant/mk)