Magetan – Bung Hatta telah memberi contoh tentang hidup sederhana. Hidup tak bermewah-mewah. Pernah dikisahkan, orang yang memiliki jabatan setinggi beliau, tak kesampaian hanya untuk membeli sepatu Bally yang diimpikannya.
Kisah itu, sangat berbeda dengan potret pejabat yang tersaji belakangan ini. Satu per satu cerita pejabat bergaya hidup mewah mendominasi pemberitaan, sejak “Rubicon”.
Potret ini tak terjadi dalam kehidupan Bupati Magetan Suprawoto. Justru, sebaliknya. Seperti kisah Bung Hatta. Seperti dongeng-dongeng yang mengajarkan nilai kebaikan, Bawang Merah Bawang Putih, Cindelaras, dan yang lain.
Itulah yang tertanam pada diri Suprawoto. Orang tuanya mematri pesan moral tentang nilai-nilai kehidupan itu sejak kecil, sehingga menjadi prinsip hidup. Dan, diteruskan ke anak-anaknya.
“Anak-anak saya belum bisa tidur kalau saya belum kasih dongeng,” kenangnya.
Cara Suprawoto memilih hidup sederhana didapat dari orang tuanya itu diceritakan dalam sebuah Talkshow Radio Suara Surabaya, Kamis (16/3/2023) lalu.
“Saya dan istri pegawai negari. Kami hidup sesuai gaji yang kami terima. Menjadi pegawai negeri in ikan tidak menjadi miskin. Tapi, juga tidak bisa untuk hidup bermewahan,” katanya.
Suprawoto memilih gaya hidup sederhana. Menyesuaikan hidup dengan gaji yang diterima.
“Dengan pilihan itu, meski jabatan naik gaya hidup tidak berubah. Karena jika gaya hidup naik, maka sulit menurunkannya. Kalau ada kelebihan pendapatan dari kenaikan jabatan, saya lebih memilih untuk program lain, seperti membantu saudara atau orang lain. Bukan menaikkan gaya hidup,” jelasnya.
Suprawoto mencontohkan salah satu cara sederhananya, adalah belanja ke pasar tradisional. Bukan ke pasar modern, kecuali untuk beli buku.
“Kalau ke pasar itu, kita akan melihat realitas kehidupan. Bukan anti toko mewah, tapi membatasi saja,” ungkapnya.
Pun dengan olahraga. Memilih yang tanpa biaya, bersepeda, jalan kaki. Olahraga saya pilih yang minim biaya, sepedaan, jalan kaki.
“Suatu ketika, saat anak saya kuliah di Fakultas Kedokteran UI, dia minta untuk dibelikan mobil. Akhirnya, saya bilang, kita akan beli mobil dengan kredit, karena kemampuan ya segitu. Saya biasakan untuk bercerita kepada anak-anak penghasilan yang kita dapatkan. Dan, saya katakan kamu gak akan tahu rasanya beli mobil dengan hasil sendiri,” jelasnya.
Kata Suprawoto, hidup harus menebar kebaikan. “Prinsipnya menjadi manusia yang tidak kemrungsung, hidup penuh bersyukur.” (far/mk)