Magetan – Ini seperti model pembangunan di kota besar yang biasanya mengesampingkan hal kemanusiaan. Padahal, model pembangunan begini, sudah lama ditinggalkan.
Namun, masih terjadi di Magetan.
Pasangan suami istri, Suroto dan Sujitmiati tak menyangka bakal terusir dari tempatnya mencari nafkah. Sebelumnya, pasutri ini berjualan kopi dan jajanan di depan balai pertemuan yang kini berubah menjadi Rumah Promosi Sentra IKM Kulit. Bangunan milik Disperindag itu ada di jalan Diponegoro.
Pasutri warga lingkungan Jejeruk itu sudah 36 tahun berjualan di situ. Digusur, dan tak diberikan solusi tempat pengganti untuk berjualan.
“Seminggu lalu saya disuruh pindah, padahal sudah masak dagangan banyak. Ya nganggur saat ini, tidak ada pemasukan buat bayar anak sekolah dan angsuran. Sumber lain juga nggak ada punya,” kata Sujitmiati di rumahnya, Rabu (23/02/2022).
Dengan terbata-bata, Sujitmiati memohon kepada Pemkab Magetan untuk dikasih tempat berjualan.
“Pemerintah mbok ya mikir dan peduli sama orang kecil . Saya butuh makan, butuh biayai anak sekolah, bayar pinjaman, bayar listrik air. Kalau gak bisa jualan ini gimana,” ratapnya.
Ironi, gerobak yang dipakai Sujitmiati dan suaminya berjualan merupakan bantuan Disperindag Magetan, kini bangunan Disperindag membuatnya kehilangan tempat berjualan.
“Saya mohon ada tempat berjualan, ini zaman sedang sulit, seret,” kata Sujitmiati yang 2018 lalu sempat diajak beraudiensi dengan Presiden Jokowi di Lapangan Cepoko sebagai pelaku UMKM itu. (far/mk)