Magetan – Kini berwisata di Magetan tidak melulu menyaksikan eksotisme keindahan alamnya. Tapi, kini bisa juga wisata belanja. Khususnya batik. Sebab, saat ini, batik Magetan tidak bisa dianggap sepele.
Seperti yang dilakukan Bupati Suprawoto bersamaan Hari Batik. Bupati “nyanting bareng” di Rumah Promosi Magetan, Minggu (02/10/2022). Orang pertama di jajaran pemkab ini, merasakan keunikan dari membatik. Yang bisa dikreasi menjadi destinasi wisata budaya yang eksotik.
“Mencanting itu rasanya unik. Jadi batik itu unik. Batik itu memungkinkan orang, melayani orang secara berbeda. Jadi batik itu bisa tidak sama,” kata bupati pada media usai mencanting bareng Paguyuban Batik di Magetan.
Karena itu, tak heran jika kain batik yang premium harga bisa jutaan. Terlebih lagi harga akan semakin mahal jika proses pembuatannya lama. “Saya melihat batik Magetan ini berkembang pesat. Motifnya juga beragam berdasar potensi di masing-masing desa,” kata Suprawoto.
Di Magetan sendiri, perkembangan perajin batik sungguh luar biasa. Di awal kepemimpinan duet Suprawoto-Nanik Endang Rusminiarti, jumlah perajin batik hanya lima. Namun, sekarang hampir 50 perajin.
Bersamaan Hari Batik pada 2 Oktober 2022 , Hari Jadi ke-347 Kabupaten Magetan dan Hari Jadi ke-77 Provinsi Jawa Timur, Bupati Suprawoto juga membuat surat edaran pada ASN di jajaran pemkab untuk mengenakan seragam batik khas Magetan mulai 3-12 Oktober mendatang.
Ia bangga ada Paguyuban Batik di Magetan. Terlebih, di dalam paguyuban banyak anak mudanya. Menurut dia, Unesco telah menetapkan batik sebagai sebagai Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbendawi dari Indonesia
Hadir dari Nyanting Bareng di Rumah Promosi, Kepaka Disperindag Sucipto dan Kepala Disparbud Joko Trihono. Juga sejumlah pejabat di lingkup Pemkab Magetan.
Menurut bupati, sudah menjadi kewajiban kita untuk membesarkan batik Magetan. “Dengan cara kita menampilkannya. Misalnya, kita jangan pakai kaos, tapi pakai batik. Contoh lagi, kaos yang dikombinasi dengan batik Magetan.” (mif/mk)