Magetan – Pohon wungu tumbuh nan subur di Desa Joketro Kecamatan Parang, Magetan. Bak pohon sakura Jepang itu kini berbunga cantik di antara hijau daun pepohonan.
Warnanya eksotik, ungu mendominasi. Pohon ini juga dikenal sebagai sahabat petani. Mekarnya menandai datangnya musim penghujan atau musim tanam tiba.
Menurut Mbah Sutup, warga Jokerto, pohon wungu ini usianya sudah ratusan tahun. Ada sejak zaman babat desa Joketro. Pendiri desa juga dimakamkan di bawah pohon ini. “Pohon wungu juga penanda cikal bakal desa Jokertro. Juga dikenal dengan nama punden Sentono,” ujar dia.
Mbah Sutup menjelaskan, pohon wungu selalu berbunga ketika datang musim penghujan atau musim tanam. “Tanda datangnya musim tanam, petani biasanya menyiapkan lahan dan menyemai benih, setelah itu bunga wungu akan gugur, dan akan berbunga kembali pada saat musim tanam.
“Dalan setahun, pohon wungu yang berusia ratusan tahun ini berbunga dua kali, yaitu pada datangnya musim penghujan atau siap siap tanam dan pada saat bercocok tanam, pohon ini sahabat petani,” jelas Sutup.
Pohon wungu ini dikatakan mbah Sutup sebagai sahabat petani ini adalah juga diamani oleh warga yang lain, letaknya diantara ratusan hektar lahan pertanian Joketro, penanda musim tanam dan menjadi pemandangan yang indah bagi petani saat mulai bercocok tanam.
Saat mekar seperti sekarang ini, banyak warga dari mana mana berswafoto, biasanya sore hari ramai warga yang ingin mengabadikan momen langka tersebut. “Banyak mas yang berfoto di sini, biasanya pada sore hari, menunggu matahari teduh, maklum bila siang hari panas karena lokasinya berada di area persawahan.”
Pohon wungu yang berusia ratusan tahun ini bunganya memang berwarna ungu, bak sakura di negeri Jepang. Setahun berbunga dua kali, yaitu pada awal musim hujan dan pada musim tanam. (ar/mk)