Magetan – Pemilu 2024 usai sudah. Pada 1 Maret 2024 lalu, KPU Magetan telah mengumumkan hasil perolehan suara.
Dari hasil perolehan suara itu bisa dihitung alokasi kursi untuk DPRD Magetan. Ada yang berhasil menjadi calon anggota legislatif terpilih. Ada yang tidak.
Sebagian bahagia, tak sedikit yang menangis lara.
Tak hanya itu, ternyata ada tanggung jawab moral untuk menjaga pascapemilu tetap damai.
Ada tantangan bagi calon yang gagal untuk “menenangkan” pendukung fanatiknya.
Sore itu, Risto Ariesta Vialle sedang berdiskusi dengan timsesnya. Diskusi tentang cara untuk menyampaikan kepada pendukung bahwa dirinya gagal sebagai caleg terpilih untuk DPRD Magetan.
Diskusi ini muncul karena sebagian pemilihnya masih percaya ada harapan Risto duduk sebagai anggota dewan. Karena, pendukungnya merasa suara Risto terbanyak keenam dari tujuh kursi yang tersedia di Dapil Magetan 1 (Kecamatan Magetan dan Panekan). Apalagi, suara Risto di kecamatan Magetan paling banyak, mencapai 3080 suara. Total suara Risto di dapil Magetan – Panekan, 3575 suara.
“Saya sudah sampaikan ke semua pendukung, simpatisan dan pemilih bahwa saya belum berhasil. Ini bagian dari komitmen untuk menjaga pemilu damai,” kata Risto, Kamis (7/3/2024).
Risto maju caleg melalui Partai Demokrat dengan nomor urut 7. Dari hasil penetapan perolehan suara KPU Magetan di Dapil 1, Partai Demokrat mendapatkan suara terbanyak 11.696 suara.
Perolehan suara itu otomatis memberikan kursi pertama dari alokasi 7 kursi. Kursi pertama untuk Wahyu Kurniawan, caleg nomor urut 1 dengan perolehan suara tertinggi di Partai Demokrat (4.294 suara).
Risto berpeluang untuk kursi kedua Demokrat.
Dengan metode penghitungan Sainte Lague, kursi kedua Demokrat sebanyak 3.899 suara, hasil dari total suara dibagi 3.
Hanya saja, perolehan itu kalah dengan perolehan PKS (5.239 suara) untuk alokasi kursi terakhir, kursi ketujuh.
“Terima kasih buat semuanya. Meskipun belum berhasil menjadi caleg terpilih, setidaknya kami dari pendatang baru sudah bisa membuktikan bisa bersaing dan masyarakat saat ini juga sudah open minded, dan tentu saja mulai selektif dengan melihat figur dan kredibilitas,” jelasnya.
Risto yang belum genap 27 tahun diakui banyak kalangan telah memiliki momentum baik sebagai politisi muda. Capaiannya sebagai caleg suara terbanyak di Kecamatan Magetan, menjadi modal baik untuk terus berkiprah di politik.
“Ke depan saya akan selalu berkarya untuk kabupaten tercinta kita, Magetan. Salah satunya, dengan platform dan organisasi atau kegiatan kepemudaan yang sedang saya emban. Mungkin ada planning juga untuk meneruskan pendidikan ke jenjang magister, doakan,” katanya.
Risto telah menyelesaikan dua perkara. Mengawali kiprah menjadi politisi muda dengan mengikuti pencalegan dengan hasil suara mengagumkan. Dan, secara nyata menjaga pascapemilu tetap damai dengan “menenangkan” pendukungnya.
Anak muda itu masa depan. Anak muda itu harapan. (far/mk)