Magetan – Salah seorang anggota KPU Magetan, Nanik Yasiroh, dinyatakan positif Covid-19. Perempuan tiga anak ini terkonfirmasi virus Corona setelah tes Swab pada hari Selasa (8/2020). Tes itu hasilnya keluar pada hari Jumat (11/12/2020).
Ibu muda itu kini menjalani isolasi mandiri di kediamannya, di Perum Jumantoro Desa Mantren, Kec. Karangrejo. Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu menulis hari-harinya menjalani isolasi mandiri. Berikut tulisan Nanik Yasiroh yang disadur dari Facebook-nya.
Akhirnya, Bala Tentara Allah Itu Menghampiri Tubuh Saya (Part 1)
Jumat, 11 Desember 2020, saya terkonfirmasi positif Covid-19 atas dasar tes Swab pada hari Selasa, 8 Desember 2020.
Sayangnya, reaksi saya mendengar berita itu, tidak bisa tertawa keras seperti yang dilakukan oleh mas ketua Mas Atok
Dalam kekecewaan saya, sayup-sayup terdengar backsound sinetron sebuah televisi swasta. “Kumenangiiiiiiisssss.. membayangkan, betapa kejamnya diriimuu atas dirikuuu…”
Eiitss…itu terjadi hanya sepersekian detik saja. Selanjutnya, saya mulai berfikir cepat. Menyusun dan langsung melaksanakan langkah-langkah awal setelah terkonfirmasi positif Covid-19.
Saya melaksanakan langkah-langkah persis seperti yang ditulis mas ketua Atok dalam postingan di FB kemarin. Ketika beliau terkonfirm positif “Duh.. Jadi nyesel saya baca dan mengikuti tulisan beliau. Jadi kenyataan dalam hidup saya.”
Berita konfirmasi positif Covid-19 disampaikan ketika saya masih di kantor KPU Magetan. Saya langsung menghubungi suami untuk meminta segera melaporkan keadaan saya ke puskesmas domisili kami.
Selanjutnya, saya segera mengemasi barang-barang dan alat kerja. Kemudian pulang. Sebelum sampai rumah, saya lapor dulu kepada RW di kompleks perumahan. Saya jelaskan kondisi saya, plus langkah apa saja yang telah dan yang akan saya lakukan.
Sampai di rumah saya mandi, keramas dan memisahkan baju saya dengan baju anggota keluarga yang lain. Kemudian menghubungi pengasuh bayi saya, dan menjelaskan kondisi saya.
Ba’da ashar, suami sampai rumah. Suami menjelaskan bahwa kami sekeluarga akan tes Swab mandiri ke RSUD Dolopo, agar hasilnya bisa segera diketahui esoknya. “Iya kami Swab mandiri, tapi dibiayai oleh kantor suami. Baik sekali yaa kantor suami saya. Terima kasih.. #melayanisetulushati…”
Dari Jumat malam sampai hari ini kami langsung isolasi mandiri, dengan protokol kesehatan tentunya. Hasil tes Swab Jumat malam akhirnya keluar pagi tadi. Suami dan anak-anak negatif, saya tetap positif.
Langkah berikutnya adalah mengamankan bayi saya, diungsikan sementara ke rumah pengasuhnya.
Sedangkan saya tetap isolasi mandiri di rumah depan. Suami menempati rumah belakang. Masing-masih ada kamar mandi tersendiri. Jadi lebih mudahlah untuk isolasi mandiri beberapa hari ke depan.
Tentang logistik, jangan tanya. Sejak hari Jumat itu rangsuman datang tak diundang. Kami langsung ber swasembada pangan. “Allaahu akbar.. Terimaksih mas Atok, tulisanmu membuat saya siap menghadapi keniscayaan ini dengan lebih mudah.”
Terimakasih tetangga dan saudara-saudaraku yang sangat berkenan memahami kondisi kami, walau kami tahu mereka juga khawatir. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan.
“Oh iyaa… Saya OTG, alias orang tanpa gejala. Makan masih lahap dan masih bisa membaui kentut sang suami,” aku Nanik. (ar/mk)