Magetan – Usianya masih sangat muda. 23 tahun. Anak seusianya mungkin sedang sibuk-sibuknya mencari jati diri. Namun, beda dengan Aldo Bima Putra.
Putra dari anggota DPRD Magetan Sumanto itu, telah memilih jalan menjadi peternak sapi. Dia tak seperti kebanyakan anak muda yang tak mau kotor dan bau mengurusi sapi.
“Gak usah mikir gengsi. Harus mau rekoso, kalau ditekuni usaha sapi ini sangat menghasilkan,” katanya, Selasa (4/6/2024).
Saat ini, di kandang yang dikelolanya ada 16 ekor sapi. Total dengan yang dititipkan di tempat lain, ada 50-an sapi yang dimiliki.
“Jelang musim kurban seperti ini, sebagian besar sudah dipesan,” ungkapnya.
Aldo, panggilan akrabnya, mengaku sapi dijual di atas Rp 20 Juta. Jelang Hari Raya Idul Adha seperti sekarang, dia sibuk melayani pesanan. Biasanya, 10 hari jelang hingga seminggu jelang hari raya, pesanan mulai berdatangan.
Pasarnya tak hanya lokal, tapi sampai ke Surabaya.
Bisnis sapi yang ditekuni Aldo, tak lepas dari dukungan ayahnya, Sumanto. Mas Manto, panggilan akrab legislator Partai Golkar itu, mengakui bisnis yang dikerjakan anaknya merupakan usaha turun-temurun.
“Dulu, almarhumah ibu pernah sampai punya seribu sapi,” kenangnya.
Mas Manto meneruskan usaha keluarga itu sekitar tahun 90-an. Kini dikelola anaknya, Aldo.
“Ya saya ikut juga bantu anak, cari rumput, ngarit. Karena, jalan yang naik turun ini, usaha sapi ini menyehatkan,” katanya sembari tertawa.
Meski, sudah menjadi anggota dewan, Sumanto tetap meneruskan usaha beternak sapi. Karena, pesan mendiang orang tua.
“Sapi ini rojokoyonya wong ndeso,” kata Mas Manto.
Sumanto bercerita, dulu dia pernah mengirim sampai ke Jakarta. Namun, hasilnya tak terlalu banyak karena ongkir, pemeliharaan dan yang lain.
Saat ini difokuskan untuk melayani pesanan di tingkat lokal Magetan, selain ada langganan di Surabaya.
Cita-citanya, bapak dan anak yang berkolaborasi beternak sapi ini punya farm besar, lengkap dengan fasilitas pemotongan sapi. (rud/mk)