Sidorejo – Tahun 2023 menjadi tahun menguntungkan bagi para petani tembakau di Magetan. Hal itu disampaikan Bupati Magetan Suprawoto usai memanen tembakau bersama Forkopimda dalam acara Gebyar Tembakau Pethil Sata di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidorejo, Jum’at (21/7/2023).
Menurut bupati, harga tembakau tahun ini berbanding jauh dengan tahun covid-19 lalu. Untuk satu kilo tembakau basah bisa mencapai Rp 8 ribu dari sebelumnya hanya Rp 3 ribu. Sedangkan tembakau kering harganya bisa mencapai ratusan ribu per kilonya.
“Harga tembakau untuk tahun ini sangat bagus. Untuk tembakau kering per kilo bisa sampai 280 ribu rupiah. Ini harga yang paling bagus menurut para petani tembakau,” ujar Bupati.
Bupati menambahkan, Andong Kuning merupakan jenis tembakau yang berkualitas bagus serta menjadi favorit yang dihasilkan para petani di Desa Sidomulyo. Dan, untuk harganya dinilai paling mahal untuk dijual.
“Kategori tembakau di Sidomulyo ini masuk tembakau pegunungan. Biasanya dikirim ke sentra atau tempat budidaya tembakau yang ada di Temanggung Jawa Tengah,” tambahnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Magetan, Uswatul Chasanah mengatakan, saat ini total lahan tembakau di Kabupaten Magetan berkisar 321 hektar yang tersebar di 5 Kecamatan.
“Untuk penghasil komoditas tembakau di Magetan saat ini ada di Kecamatan Sidorejo, Panekan, Plaosan dan Parang. Sedangkan untuk kecamatan Takeran saat ini sudah mulai mengembangkan tanaman tembakau,” paparnya.
Untuk luas lahan, lanjut Uswatul, cendereng menurun. Yang sebelumnya mencapai 800 hektar, kini tinggal 321 hektar lantaran banyak petani yang beralih ke tanaman sayur.
“Untuk luas lahan tembakau di Magetan luasnya menurun. Sedangkan untuk tahun 2022 dari total lahan 321 hektar yang tersisa, bisa memproduksi 616 kg/hektarnya atau dengan jumlah produksi 197,9 ton,” pungkasnya. (rud/mk)