Senin, 28 April 2025

Diana Sasa: Kembalikan Harga Semula Kasihan Rakyat, Tangkap Mafia Minyak Goreng

Magetan – Anggota DPRD Jawa Timur, Diana AV Sasa Diana Sasa mendesak pemerintah untuk menstabilkan harga minyak goreng karena dengan harga dilempar mengikuti pasar seperti sekarang, berat bagi semua.

“Saya rasa masyarakat sudah tahu masalahnya apa. Mereka mengikuti informasi di internet dan televisi. Kita tak bisa menyelesaikan soal ini di kabupaten atau provinsi karena masalahnya ada di hulu. Saya meminta pemerintah memperhatikan hal ini karena minyak goreng termasuk kebutuhan pokok. Dan, saat ini sedang dikeluhkan rakyat,” katanya usai blusukan ke Pasar Sayur Magetan, Jumat (18/3/2022).

Diana Sasa berharap harga minyak goreng bisa kembali seperti semula. “Tangkap mafianya, kembalikan hak-hak rakyat,” serunya.

Diana Sasa khawatir harga akan terus naik menjelang puasa dan lebaran. “Kasihan rakyat. Pak Jokowi, ayo segera doing something, jangan lama-lama,” pungkasnya.

Diana Sasa blusukan ke Pasar Sayur Magetan, dua hari setelah pemerintah mencabut subsidi minyak goreng kemasan premium yang dipatok Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14 ribu.

Diana Sasa melihat langsung stok minyak goreng di pasar tradisional terbesar di Magetan. Dari pantauan Diana Sasa, minyak goreng yang sempat beberapa waktu lalu langka di pasaran, sekarang mudah dijumpai. Namun diikuti dengan harga yang melejit tinggi. Harga ecerannya berkisar 24-25 ribu per liter untuk berbagai merek.

Harga minyak goreng kemasan itu dianggap terlalu mahal bagi pembeli dan penjual. Sebelum ada kelangkaan harga minyak goreng kemasan dijual sekitar Rp 18 ribu.

“Baru dua hari ini kami bisa dapat stok minyak goreng, Bu. Sebelumnya susah sekali. Ini pun dapat harga satu karton 282 ribu. Dijualnya 24 ribu atau 25 ribu. Jarang yang mau beli, Bu,” kata Bu Ratna pemilik salah satu kios.

Warga mengaku tak bisa membeli karena harga mahal, sedang penjual tak bisa kulak karena tak punya modal.

“Harga segitu terlalu mahal bagi kami Bu. Lebih baik kami tidak menggoreng, ganti direbus atau dikukus saja masakannya,” aku salah seorang pembeli yang berbincang dengan Sasa di pasar sayur.

Keluhan lain disampaikan para pedagang makanan yang bergantung pada minyak gorang. Diana menjumpai seorang pedagang ayam goreng dan mendapat keluhan serupa. “Kami pedagang kecil sangat terpukul dengan harga minyak goreng yang dua kali lipat harga lama, Bu. Ini sekarang kami mengurangi tingkat kekeringan ayam agar hemat minyak, ya mau bagaimana lagi. Tolonglah turunkan harga minyak goreng agar kami bisa jualan lancar,” pintanya.

Dari pasar, Diana Sasa menyempatkan melihat ketersediaan minyak goreng di pusat grosir CV Kuat Terus di Sukowinangun, Magetan. Di tempat kulak minyak goreng ini tersedia tak kurang dari seribu dus minyak goreng berbagai merek dengan harga grosir sekitar Rp 23.500/liter. (far/mk)

Berita Terkait

Hot this week

spot_img

Berita Terbaru

spot_img

Popular Categories