Sukomoro – Sejak dulu, Magetan dikenal dengan kawasan sentra jeruk pamelo. Terutama, di wilayah Bendo, Takeran, Sukomoro dan Kawedanan (Betasuka).
Berangkat dari sini, digagas konsep wisata petik jeruk pamelo oleh petani di Desa Tamanan, Kec. Sukomoro. Ini seperti yang dilakukan Soeroso. Dia juga merancang wisata edukasi pemanfaatan lahan di samping rumahnya.
“Ini akan kami launching, wisata petik buah di hari Sabtu dan Minggu. Kepada wisatawan, kami persilakan makan jeruk pamelo sepuasnya di bawah pohon jeruk,” kata Soeroso.
Bupati Suprawoto merespon positif upaya pengembangan wisata jeruk pamelo di Tamanan ini. Menurut dia, terobosan seperti inilah yang perlu dikembangkan terus-menerus.
“Apalagi, konsep-konsepnya ini ada sentuhan generasi muda. Sebab, saat ini eranya sudah era milenial,” ujar bupati saat launching wisata edukasi di Kampung Jeruk Pamelo Tamanan, Sabtu (26/03/2022).
Katanya, memetik buah itu sendiri memiliki sensasi yang berbeda. Sekarang ini, banyak dicari wisatawan. “Ora nandur tapi panen. Ada kepuasan tersendiri ketika memetik.”
Bupati berpesan agar petani jeruk pamelo kelak untuk tidak “ngenthol” terhadap wisatawan. Sehingga, wisatawan tidak kapok untuk datang lagi.
Secara ekonomi, berkebun jeruk pamelo inu cukup menguntungkan. Dalam setengah hektare saja, dalam kondisi normal, bisa menghasilkan Rp100 juta. “Saran saya, jangan ngenthol. Harus ada standarisasi harga.” (ant/mk)