Jumat, 4 Oktober 2024

Dulu RSUD Sayidiman Magetan Hujan Kritik, Kini Inovasi Layanannya Banjir Senyuman

Magetan – Sudah lama, Nenek Itjeu, warga Selosari Magetan, tak kontrol ke rumah sakit. Sejak Covid-19 menghantam nusantara termasuk Magetan.

Setelah Covid-19 mereda, pasien dengan Parkinson itu kontrol kembali ke RSUD dr. Sayidiman. Penyakit yang didera mengganggu syarat. Sehingga mudah ‘nggeliyeng’.

Saat kontrol di unit rawat jalan, seorang Satyan (Satuan Layanan) perempuan membantu proses pendaftaran. Semua dilakukan oleh petugas Satyan. Nenek Itjeu hanya menyerahkan KTP.

Tak hanya itu, petugas Satyan juga sigap menyiapkan kursi roda.

“Bagus sekali layanan rumah sakit Magetan sekarang, sangat membantu pasien,” kata Nenek Itjeu.

Layanan Rumah Sakit dr. Sayidiman sudah jauh berbeda. Dulu, rumah sakit menjadi sasaran komplain. Layanan buruk dan tidak ramah. Sampai banyak sekali pepatah, sakit masuk rumah sakit Sayidiman, bisa stroke.

“Pelayanan menjadi komitmen kami. Semua kritik, masukan baik yang kami dapatkan secara langsung, atau dari google review, atau dari layanan pengaduan publik di Kominfo, akan segera kami tangani. Saya perintahkan staf saya kalau ada pengaduan public, potong Kompas langsung laporkan saya,” kata Direktur RSUD dr Sayidiman, Rochmad Santoso, Selasa (27/6/2023).

direktur rsud sayidiman

Rochmad menyampaikan pentingnya pelayanan ini pada semua kesempatan bertemu dengan karyaawan rumah sakit.

“Saya sering keliling. Pak Bupati berpesan agar kami di manajemen ini juga menjadi wakil masyarakat. Kalau ada keluhan, harus direspon dan diperbaiki. Saya selalu lihat pelayanan di IGD dan rawat jalan, 70 persen kalau pelayanan di keduanya itu baik, maka semua pelayanan akan jadi baik,” jelasnya.

Penempatan Satyan di rawat jalan dan IGD merupakan bagian dari peningkatan layanan rumah sakit. Dengan adanya Satyan, maka perawat bisa fokus, dan dokter bisa melakukan penanganan dengan cepat.

“Pak Bupati juga berpesan agar rumah sakit menggunakan teknologi. Karena itu, kami akan memasang rekam medis elektronik sehingga layanan obat, poli, dan yang lain bisa terintegrasi dengan dokter, sehingga dokter bisa cepat membuat resep,” ungkapnya.

Pasien kini, juga tak perlu menunggu obat di ruang farmasi karena ada layanan antar, sehingga waktu bisa digunakan untuk keperluan lain.

“Ada kata-kata Pak Bupati yang kami ingat terus, yakni masyarakat Magetan ini ciloko masuk rumah sakit karena masuk rumah sakit Magetan harus dirujuk ke tempat lain. Misalnya, sakit jantung dirujuk ke Madiun, Solo, atau Surabaya. Karena itu, kami bertekad untuk terus mengembangkan layanan unggulan,” kata Pak Dokter. (far/mk)

Berita Terkait

Hot this week

Konservasi Energi, Cara Suhargo Menghemat Listrik dari Penerangan Jalan di Magetan

Magetan - Kabupaten Magetan masih minim Alat Penerangan Jalan...

Poling Bupati dan Wakil Bupati Magetan 2024

Catatan: Ukuran poster dibuat sama besar, mengambil dari poster...

Aksi – Reaksi – Refleksi Literasi

Oleh: Muries Subiyantoro, Guru BK SMPN 1 Magetan Tulisan ini...

Dugaan Ujaran Kebencian, Forum Masyarakat Peduli Khofifah Polisikan Akun Medsos

Magetan – Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat...

Safari ke Muslimat, Bunda Merasa Pulang ke Rumah Sendiri

Magetan – Antusiasme mewarnai setiap kunjungan Bunda Nanik Sumantri...
spot_img

Berita Terbaru

spot_img

Popular Categories