Magetan – Ini masih tentang pandangan umum fraksi-fraksi di DPRD Magetan atas Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) APBD 2021. Fraksi Partai Golkar (FPG) berpendapat, ada banyak hal yang kontradiktif dalam belanja daerah di tahun lalu. Terutama, masih ngendonnya anggaran di kas daerah (kasda).
Menurut Ketua FPG, Mohyar dalam pandangan umum fraksi yang diterima magetankita.com, Selasa (21/6/2022), pada tahun 2021, penyerapan anggaran jauh menurun dibanding tahun sebelumnya.
“Pada tahun 2020, penyerapan anggaran bisa mencapai hampir 90 persen. Namun, di tahun 2021 hanya berkisar 87 persen,” terang Mohyar dalam pandangan umum FPG terhadap LPJ APBD tahun 2021.
Dengan data tersebut, FPG menilai, Pemkab Magetan sangat lamban dalam merealisasikan progam-progam pembangunan. “Sehingga, anggaran hanya ngendon di kasda dan itu tidak produktif.”
Oleh sebab itu, FPG minta Bupati Suprawoto lebih sering melakukan kontrol dan evaluasi terhadap organisasi perangkat daerah atau OPD dalam pelaksanaan progam pembangunan. “Sehingga, progam yang sudah dicanangkan bisa direalisasikan,” imbuh Sekretaris FPG, Suwarno dalam pandangan umumnya.
Fraksi Partai Golkar juga menyayangkan besarnya SILPA yang mencapai Rp363 miliar. Kata fraksi tersebut, SILPA itu rekor tertinggi yang pernah ditemui.
“Menurut kami, ada dua hal yang menyebabkan tingginya SILPA tersebut. Pertama, karena proses penganggaran yang over estimated. Kedua, lemahnya organisasi perangkat daerah menyerap anggaran.” (mif/mk)