Rabu, 26 Maret 2025

Guru Hebat, Madrasah Kuat

Orang hebat bisa melahirkan karya yang bermutu, tetapi guru yang bermutu dapat melahirkan ribuan orang–orang hebat. Satu dari ribuan ungkapan yang pantas diberikan kepada seluruh insan cendekia, pahlawan tanpa tanda jasa, siapa lagi kalau bukan Bapak dan Ibu guru.

Hebat itu memiliki sebuah indikator peningkatan kwalitas baik pada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, selain itu hebat juga sebuah indikator dalam peningkatan kwantitas pada peserta didik dan sarana prasarana pendidikan yang memadai.

Kita tahu Indonesia adalah negara yang memiliki keberagamaan budaya, ras, suku, agama dan keragaman lainnya. Keberagaman ini merupakan kekayaan dan ciri khas Bangsa Indonesia yang tidak dimiliki olah negara lain, termasuk dalam dunia pendidikan. Pendidikan agama Islam memiliki banyak jenis seperti, madrasah, pondok pesantrean, hingga PTI ( Perguruan Tinggi Islam).

Madrasah merupakan nama lain dari sekolah, mulai dari Sekolah Dasar (Madrasah Ibtidaiyah), Sekolah Menengah Pertama (Madrasah Tsanawiyah), Sekolah Menengah Atas (Madrasah Aliyah).

Di setiap tingkatan madrasah tentunya menanamkan pendidikan yang berbasis agama yang lebih banyak daripada pendidikan umum. Hal ini didasarkan pada tujuan madrasah untuk mencetak generasi yang unggul, berprestasi dan mengedepankan akhlak mulia.

Dari Sahl bin Saad dia berkata : Rasulullaah Saw bersabda :

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ، وَيُحِبُّ مَعَالِيَ الْأَخْلَاقِ، وَيَكْرَهُ سَفْسَافَهَا

“Sesungguhhnya Allah Azza wa jala itu mulia dan menyukai orang mulia. Dia juga menyukai akhlak–akhlak yang tinggi dan membenci akhlak–akhlak yang tercela.“ (Hr. Ath – Thabrani)

Keberadaan madrasah di Indonesia tak lepas dari sejarah perkembangan pendidikan agama di dunia islam. Madrasah tumbuh dan berkembang melewati fase–fase sejarah yang panjang, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan perjalan umat Islam dari fase satu ke fase lainnya. Madrasah menjadi salah satu lembaga yang terus tumbuh dalam masyarakat Islam. Keberadaan madrasah menjadi ikon perubahan peradaban masyarakat Islam tentang ilmu pengetahuan.

Sepuluh tahun terakhir perkembangan lembaga pendidikan madrasah sangat pesat, sampai pada peringatan Hari Guru Nasional ke–78 tahun, khususnya Madrasah Ibtidaiyah Swasta yang bernaung pada Kantor Kementerian Agama Magetan mencapai 90 lembaga baik negeri maupun swasta.

Namun sebuah potret yang memprehatinkan guru madrasah swasta yang dari segi kesejahteraan atau gajinya sangat kecil dan sangat tidak masuk akal untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Tidak heran sebagian guru untuk menyambung hidupnya harus mencari penghasilan sampingan dari profesi lain untuk menutupi kebutuhannya sehari–hari.

Guru madrasah itu hebat, di tengah perkembangan jaman yang serba modern dan komplek. Guru dituntut untuk terus meningkatkan mutu dalam mengajar, artinya mengajar bukan hanya untuk transfer pengetahuan saja, tetapi juga siswa memiliki kebebasan untuk berpikir dan berekspresi serta memiliki keterampilan.

Penting bagi guru untuk sadar akan ketidaksempurnaan dirinya, pengakuan terhadap kondisi orang lain, respek terhadap peserta didik, rendah hati, logis, toleran, memperjuangkan hak, penuh sukacita dan harapan, terhadap perubahan yang lebih baik dalam karirnya sebagai seorang guru.

Peran Pemerintah dalam kebijakannya sangat dinanti untuk memperhatikan nasib para guru swasta yang berada di bawah naungan kementerian agama, memberikan kesejahteraan yang lebih baik, memberikan kesempatan para guru swasta untuk meningkatkan mutu agar cita cita bangsa yang termaktup dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945 mencerdaskan kehidupan bangsa dapat tercapai.

ORANG TUA KAMI MEMBERIKAN KAMI HIDUP, DAN ENGKAU MENGAJARI KAMI CARA MENJALANINYA. JASAMU AKAN SELALU KEKAL DAN ABADI.

SELAMAT HARI GURU TAHUN 2023.“Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar”.

Ditulis oleh:

Anton Suseno

Guru MI Baiturrahman, Sundul, Parang

Berita Terkait

Hot this week

spot_img

Berita Terbaru

Advertisementspot_img
- Advertisement -

Popular Categories