Magetan – Dunia properti di Magetan merasakan betul dampak wabah pandemi Covid-19. Setidaknya, ada 173 sektor usaha dunia properti yang goyang akibat terpaan virus Corona.
“Kalau berbicara dunia properti pasti terdampak Covid. Belum lagi sektor usaha yang menyertai, seperti toko bangunan, usaha batu bata, tambang pasir, usaha genteng, perkayuan juga terdampak,” ujar ketua Himpunan Pengembang Property Magetan (Himproma), Bedit Nana, Minggu (31/5/2020).
Itulah sebabnya, Bedit berharap agar Pemkab Magetan memberikan stimulus bagi dunia property, terutama perumahan subsidi atau FLPP. Misalnya, stimulus untuk pajak BPHTB, kemudahan dan “fast response” PDAM, juga penataan zona pemukiman/RTRW. Ketiga hal tersebut menjadi ranah Pemkab Magetan.
“Selama ini, kami cukup keberatan dengan penetapan BPHTB dari Dispenda. Harapan kami sebagai stimulus ada penurunan tarif dan surveinya yang lebih objektif dari kondisi di lapangan. Juga tentang infrastruktur air yang jadi ranah PDAM,” terang Bedit.
Dikatakan, Pemkab Magetan belum memberikan stimulus apapun kepada dunia property di Magetan. Padahal, pemerintah pusat juga memberi perhatian pada pengembang atau developer yang juga terdampak Covid-19.
“Ambil contoh tentang PDAM itu pun masih susah dan lama. Padahal, kalau tidak ada air tidak ada akad dan subsidi dari pemerintah tidak bisa keluar, ” terang Bedit yang mengembangkan Perum Subsidi Villa Pusaka Mulia Balegondo, Ngariboyo itu.
Di luar itu, Bedit berharap perhatian dari pemkab lantaran dunia properti memiliki 173 unit usaha turunan. Lini-lini yang disebutkan oleh Kemenpera itu juga ikut terdampak Covid-19.
“Harapan kami kebijakan pemkab dan pemerintah pusat berbanding lurus dengan harapan sektor properti kembali hidup di tengah pandemi Covid-19 dan mampu menciptakan lapangan kerja bagi warga Magetan,” terang Bedit. (ar/mk)