Maospati – Di tengah wabah pandemi Covid-19, kreativitas makin terasah saja. Ini seperti yang dilakukan oleh Sutimin, warga Desa Klagen Gambiran, Kecamatan Maospati, Magetan.
Dunia bonsai, terutama berbahan buah kelapa makin digeluti. Apalagi, di masa pandemi Corona ini, pekerjaannya sebagai tukang bangunan juga ikut terdampak.
Sutimin ingat, setahun silam, dirinya membeli bibit kelapa. Mulai dari kelapa yang biasa santannya untuk sayur, lalu ada kelapa gading. Dan, baru-baru ini, ia membeli buah kelapa dari pulau Bali sebanyak dua kilogram, isi 12 biji.
“Harus telaten. Karena prosesnya memakan waktu agak lama agar bonsai buah kelapa bisa jadi sesuai harapan, sesuai yang kita inginkan,” ujar pria ini.
Buah kelapa tersebut oleh Sutimin disemai di sebuah botol air mineral agar tumbuh tunasnya. Setelah dirasa kuat atau umur tiga sampai empat bulan, buah kelapa itu, ia pindah ke sebuah pot dengan media tanam campuran dari tanah, pupuk kandang dan sedikit pasir.
Buah dari ketelatenannya itu kini sudah tampak. Di teras rumahnya, berjajar beberapa bonsai buah kelapa. Ada yang dicat model bola, ada yang dimodif seperti kura-kura, ada yang hanya diplitur saja. “Ini beli buah kelapa dari Bali. Batoknya kecil dan eksotik,” ujar Sutimin, kepada www.magetankita.com Jumat pagi (17/7/2020).
Bermula dari coba-coba dan menyalurkan hobi, bonsai buah kelapa ala Sutimin mulai diminati. Satu bonsai yang sudah jadi dihargai sampai Rp 500 ribu.
“Kalau pemasarannya masih dari mulut ke mulut. Juga dipasarkan di medsos, Facebook,” kata Sutimin yang kini mulai menikmati lembaran rupiah dari bonsai buah kelapa yang dirawat beberapa bulan tersebut. (ar/mk)