
Magetan – Pencanangan Magetan Bebas Stunting 2024 oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan mendapat dukungan dari Habibie Institute for Public Policy and Governance. Ini guna melakukan kajian dan penyusunan rapid application development (RAD) penurunan angka stunting di Magetan.
‘’Stunting menjadi salah satu fokus Pemkab Magetan. Jika penanganan yang kurang tepat, akan menimbulkan dampak jangka panjang pada anak. Tidak hanya pada usia anak, usia emas. Karena permasalahan stunting ini bisa berlanjut hingga usia produktif,’’ ujar Bupati Suprawoto, Senin (21/11/2022).
Bupati berharap penanganan stunting di Magetan bisa menjadi pilot project bagi daerah lain. Hasil kajian tersebut disampaikan di hadapan Bupati Suprawoto beserta jajaran OPD terkait di ruang Rapat Pendapa Surya Graha, Jumat pekan lalu.
Perwakilan dari Habibie Institude, M. Rosyid menjelaskan pihaknya telah melakukan kunjungan lapangan tanggal 14-18 November 2022 di 19 desa locus di Magetan. Kunjungan dilakukan ke OPD terkait dan fasilitas kesehatan daerah locus. Hasil kunjungan lapangan tersebut, masih kurangnya pemahaman terhadap stunting. Kemudian kader dan tenaga kesehatan belum memiliki keterampilan deteksi dini tumbuh kembang balita.
‘’Dari sisi fasilitas kesehatan, banyak Posyandu dan Puskesmas belum memiliki alat anthropometric sesuai standar yang direkomendasikan Aksi Cegah Stunting,’’ terang Rosyid.
Habibie Institude memberikan rekomendasi untuk memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan dan kader di desa/kelurahan. Serta mengoptimalkan teknologi alat kesehatan yang dibutuhkan.
Untuk itu, diperlukan dukungan perencanaan anggaran yang terintegrasi dan bersinergi antar pemangku kepentingan di level kabupaten sampai ke level desa. Termasuk, pembagian peran dan tugas yang jelas, dengan tujuan agar anggaran yang dimiliki dapat di optimalkan untuk menjalankan program yang efektif dan efisien. (mif/mk)