Magetan – Programnya sosialisasi. Harapannya, dengan proses edukasi yang disebar melalui media massa, tersosialisasikan dengan baik.
Teranyar, program sosialisasi melalui media massa yang dikerjakan Satpol PP dan Damkar Pemkab Magetan, sosialisasi gempur rokok illegal. Sosialisasi di media massa ini dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
“Ironinya, kalau ketik keyword terkait hal itu di google, yang muncul malah berita dengan tone negatif. Bukan sosialisasi. Padahal, anggarannya, 300-500 juta,” kata Direktur LSM Magetan Center, Beni Ardi, Jumat (8/2/2022).
Beni Ardi mendatangi Kantor Satpol dan Damkar untuk mendapatkan klarifikasi program sosialisasi DBHCHT itu. “Kemarin karena waktu yang sempit, kami dari Magetan Center belum mendapatkan keterangan yang cukup. Saat ini, saya sedang mengumpulkan data sebagai bahan investigasi untuk kepentingan hukum,” jelasnya.
Ironi sosialisasi dan komunikasi publik Pemkab Magetan tak sekali ini. Beberapa waktu lalu, Bupati meresmikan pembukaan Kebun Buah Srogo.
“Media memberitakan seremoni Kebun Buah Srogo. Sehari atau beberapa hari kemudian, media lain di tingkat regional Jawa Timur memberitakan soal pengunjung yang kecewa karena tak ada buahnya. Berita baik saat pembukaan, seperti tersapu bersih. Terganti dengan berita yang tone-nya negatif. Ini problem komunikasi,” kata salah satu pejabat ASN di Pemkab Magetan.
Menurut dia, kasus itu menjadi pembelajaran agar pengelolaan informasi dan komunikasi publik lebih baik ke depan. Selain itu, sinergi dengan media massa bisa ditingkatkan. (far/mk)