Magetan – Pemkab Magetan mengevaluasi pengendalian penyebaran virus Covid-19. Hasilnya, ada kecenderungan peningkatan pasien.
Itu karena belum terkendalinya wabah pandemi yang disebabkan beberapa faktor. Seperti, mobilitas warga dari luar daerah yang masuk ke wilayah Magetan. Yakni, wisatawan dan pemudik.
“Belum lagi kaum milenial yang masih meremehkan virus Covid-19,” kata Bupati Suprawoto dalam rapat evaluasi Penanganan Covid-19 di Magetan. Rapat dihadiri oleh Forkopimda, Ketua DPRD Sujatno, Kepala OPD, serta Forkopimca di ruang rapat Ki Mageti, Rabu (08/07/2020).
Berpijak dari situlah, rapat evaluasi menyepakati bahwa jam buka cafe, angkringan atau warung kopi hanya sampai pukul 21.00 wib.
“Menyikapi hal tersebut bahwa tempat-tempat di atas akan dilaksanakan ketentuan jam operasional maksimal jam sembilan malam harus tutup,” terang bupati.
Langkah tersebut dilakukan lantaran masih rendahnya kesadaran kaum muda untuk menaati protokol kesehatan. Dimana masih banyak kerumunan kaum melinial di tempat-tempat umum, seperti cafe dan ngkringan atau warung kopi.
Kemudian, untuk kemacetan yang terjadi di salah satu destinasi wisata di kawasan Sarangan, beberapa waktu lalu disebabkan karena adanya event yang diadakan di salah satu tempat wisata tersebut, yang menyebabkan parkir kendaraan tidak beraturan, seperti yang disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Magetan.
Oleh karenanya bekerja sama dengan Dinas Perhubungan akan membuat rambu-rambu dilarang parkir sembarangan menghindari penumpukan kendaraan terutama pada saat weekend, dan komunitas mobil untuk sementara tidak diperbolehkan. (ar/mk)