Magetan – Kasus meninggal dunia gegara Covid-19 di Magetan patut diwaspadai. Angkanya tergolong tinggi. Yakni, 7,59 persen. Persentase tersebut di atas angka kematian Jawa Timur ataupun kasus nasional, yang pada kisaran dua persen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P) Dinas Keshatan Magetan dr. Rohmat Hidayat membenarkan kenyataan tersebut.
“Memang betul angka kematian di Magatan boleh dikata tinggi bila dibandingkan kasus Jatim atau nasional,” papar Rohmat Hidayat, Sabtu (3/7/2021).
Tingginya angka kematian tersebut, menurut Rohmat Hidayat, lantaran testing yang dilakukan belum sesuai dari standar WHO. Sebab, angka kematian dihitung dari jumlah kematian dibagi testing yang dilakukan.
“Sesuai standar WHO, testing yang dilakukan satu banding 30. Atau minimal satu banding 15. Sementara, testing yang dilakukan di Magetan satu banding tujuh hingga satu banding 10,” ujar Rohmat Hidayat.
Untuk diketahui, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Magetan hingga hari ini sebanyak 4.689 orang, 3.981 sembuh. Kemudian, 360 orang dalam pemantauan serta 348 orang meninggal dunia
Guna menurunkan angka kematian di Magetan, kata dia, perlu dilakukan sample testing yang lebih banyak lagi. “Testing yang kita lakukan saat ini masih di bawah standar WHO.”