Magetan – Perajin sandal kulit di Lingungan Jejeruk Desa Candirejo Kecamatan Magetan kelimpungan. Ini akibat dampak pandemi Covid-19 yang menjadi wabah global.
Sejak adanya lockdown serta penutupan lokasi wisata, perajin salah satu ikon Magetan ini “nafasnya” kembang kempis. Sudah hampir tiga bulan, perajin sandal di Jejeruk itu, nyaris tidak berproduksi.
“Kita libur total selama tiga bulan lebih. Karena dampak Covid, tidak ada pesenan yang masuk sama sekali. Untuk bertahan, kami melayani pesanan perorangan. Tapi, itupun tak seberapa,” ujar Somo Warni, salah seorang perajin sandal tradisional Jejeruk, Jumat (14/8/2020).
Menurut Hadi Purwanto, ketua IKM Perajin Jejeruk, sejak awal Corona pesanan memang nyaris tidak ada. Bahkan pihaknya tidak bisa merasakan manisnya momen Hari Raya Idul Fitri.
“Baru ada pesanan setelah Lebaran. Itupun tidak seberapa. Untuk bertahan dan mencukupi kebutuhan sehari-hari, kalau saya jualan bambu atau kerajinan bambu,” kata dia.
Hadi dan 34 perajin Jejeruk lain berharap perhatian dari Pemkab Magetan. Mereka juga berharap dengan pemberlakuan new normal dan dibukanya destinasi pariwisata menjadi angin segar bagi perajin sandal tradisional, ikon Magetan itu. (ar/mk)