Magetan – Pemuda itu mengutak-atik sepeda motor jadoel. Orang biasanya menyebut Honda Minthi. Joknya dibuka. Tak ada bau dan aroma bensin.
Sejurus kemudian, saklar di bawah jok dihidupkan. Lantas, kunci Honda Minthi di-on-kan. Mesin berbunyi. Suaranya halus tidak seperti mesin BBM.
Ternyata, Honda Minthi itu telah berganti. Saat ini motor tersebut bertenaga listrik. Bukan lagi menggunakan bensin. Ini merupakan karya Deni Kusumawan, warga Jl Merbabu RT 17/RW 03 Desa Klagen Gambiran, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan.
Pemuda 24 tahun ini, menyulap sebuah sepeda motor jadul. Kendaraan roda dua tersebut semula berbahan bakar bensin. Saat ini, disulap menjadi tenaga listrik. Sehingga, motor jadi ramah lingkungan. Juga hemat di kantong.
“Semua berawal dari hobi. Karena, saya suka mengutak-atik kendaraan bermotor dan sistem kelistrikannya,” kata Deni ditemui di bengkelnya, Minggu (03/04/2022).
Deni mengatakan, Honda Minthi yang disulap menjadi bertenaga listrik ini, menghabiskan modal kurang lebih Rp7,5 juta. Kendaraan tersebut sudah bisa ditumpangi dengan empat persenleng. Honda Minthi yang dirakit Deni ini bisa melaju hingga 40 Km.
“Kalau soal jarak tempuh, tergantung baterainya. Untuk baterai dan controler-nya diimpor dari Cina,” ungkap alumni SMKN Bendo tersebut.
Deni juga pernah menyulap sepeda angin menjadi sepeda listrik. Saat ini, ia tengah mengerjakan prototipe motor drag race bertenaga listrik. “Untuk project mobil listrik juga pernah. Kalau pas habis baterai tinggal ngecas saja dicolokan seperti HP” aku alumni Politeknik Manufaktur Astra ini.
Deni menerima bila ada warga yang ingin mengubah motor BBM menjadi bertenaga listrik. “Kalau listrik itu lebih hemat dan ramah lingkungan. Hanya memang belum populer di Indonesia,” tutur Deni.
Saat kuliah di Jakarta ini, Deni bahkan bereksperimen. Putra kedua dari Sumantri ini sukses merancang Daihatsu Midget II hybrid. “Tugas akhir saya juga soal mobil tenaga listrik dan hybrid.”
Mobil Midget II hybrid ini menggunakan baterai lithium ion 3 kwh. Lantaran belum fast charging, baterai butuh 8 jam pengecasan untuk terisi penuh.
Sedangkan, pada project Honda Revo 2010 dirangkai menjadi motor hybrid. Di motor tersebut juga masih bisa menggunakan bahan bakar Bensin, Listrik dan Gas LPG.
“Kalau yang Honda Revo AT ini dipasangi motor listrik, punya tabung gas, dan bisa lari sampai sekitar 80 km/jam. Sementara khusus baterai saja bisa 30 km/jam,” jelas Deni yang menciptakan sepeda motor dengan tiga sumber daya itu.
Saat ini, dia bisa menerima pesanan menyulap motor atau sepeda pancal bertenaga listrik. Selain itu, Deni juga fokus mengembangkan usaha membuat alat peraga kelistrikan untuk bahan ajar di SMK. (mif/mk)