Magetan – Enam siswa Pondok Pesantren Baitul Qur’an Al Jahra Magetan patut berbangga karena untuk kali pertama menjadi delegasi dalam International Conference Santri Mendunia, 19-24 Mei 2025 di Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Mereka berasal dari kelas 1 SMA Pondok Pesantren Baitul Qur’an Al Jahra Magetan, antara lain: Faiz El Fairuz, Nisaun Nafiah, Alifah Aulia Ramadhani, Hayyi Lana Min Amrina Rosyada Thohari, Grezkha Assyafa Yusup, Vigo Bastian Barretta.
Dalam kegiatan ini, para santri mengikuti kunjungan ke University of Singapore yang merupakan salah satu universitas dari 10 kampus terbaik di dunia, kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), serta FGD (Focus Group Discussion) bersama Duta Besar Indonesia yang bertugas, para santri diajak untuk berdialog langsung dengan para tokoh, diplomat, akademisi. Dan, puncaknya mempresentasikan karya ilmiah dalam konferensi internasional di Malaysia.
“Bangga sekali menjadi delegasi dari Baitul Qur’an Al Jahra dalam kegiatan ini. Saya bisa mengenalkan almet Al Jahra di kancah internasional,” kata Vigo Bastian Barretta, Selasa (20/5/2025).
Pondok Pesantren Baitul Qur’an Al Jahra menyatakan partisipasi santri dalam forum internasional semacam ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi citra dan reputasi pesantren.
“Ponpes kami dapat semakin dikenal sebagai institusi pendidikan yang progresif, yang tidak hanya fokus pada pembelajaran agama, tetapi juga mampu menyiapkan santri sebagai kader-kader pemimpin masa depan yang kompeten di berbagai bidang, termasuk pendidikan, ekonomi, budaya, dan diplomasi internasional,” kata pendamping para siswa, Afaf Nur Syahidah.
Al Jahra berharap para santri yang menjadi delegasi bisa membagikan pengalamannya dan berkonribusi luas bagi masyarakatt.
“ Karena pada dasarnya, peran santri itu sangat besar, bukan hanya sebagai pelajar ilmu agama, tapi juga sebagai agen perubahan di masa depan,” imbuh Afaf.
Inernational Conference Santri Mendunia dirancang sebagai program penguatan kapasitas santri dalam menghadapi tantangan global, dengan rangkaian agenda yang bersifat edukatif, diplomatis, dan kultural. Puncaknya, di Malaysia, para santri akan mempresentasikan scientific paper yang telah mereka susun.
Tema besar konferensi ini berkaitan dengan peran santri dalam konteks global, khususnya di sektor pendidikan, ekonomi, dan budaya. Konferensi ini juga menjadi wadah untuk mempertemukan para pemuda dari berbagai latar belakang. Congrats ya! (far/mk)