Magetan – Tambah satu lagi, motif dan pusat kerajinan batik di Magetan. Batik Mojo, dari Desa Mojopurno, di Kecamatan Ngariboyo.
Batik Mojo mengambil motif Bunga Mojo yang merupakan asal usul Desa Mojopurno. Desain Batik Mojo juga dikombinasikan dengan gambar kulit. Motif kulit ini diambil karena Desa Mojopurno juga dikenal sebagai kawasan industri kulit di Magetan.
Desa Mojopurno menjadi sentra kerajinan sepatu, tas, sandal, dompet, serta olahan krupuk rambak.
“Dengan adanya Batik Mojo, bisa menambah keanekagaraman Batik di Magetan dan menjadi produk unggulan yang berdaya saing, ” kata Kepala Desa Mojopurno, Rusdin, Kamis (14/12/2023).
Peluncuran Batik Mojo dilakukan Pj Bupati Magetan Hergunadi, dengan pemotongan pita di Balai Desa Mojopurno.
“Munculnya batik baru menambah khazanah dan motif batik di Magetan. Nanti kita akan berusaha meningkatkan pemasaran dengan membuka gerai-gerai batik di beberapa titik lokasi, seperti di kawasan wisata Sarangan,” kata Pj Bupati.
Lima tahun silam, jumlah perajin batik di Magetan, belum banyak. Hitungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Magetan, hanya 7 perajin. Yang terkenal, beberapa di Desa Sidomukti, dan Batik Ciprat Simbatan.
Era Bupati Suprawoto dan Wabup Nanik, batik dikembangkan. Dimulai dari upaya untuk meningkatkan jumlah perajin batik agar batik memasyarakat.
Dengan dilaunchingnya Batik Mojo koleksi batik khas Magetan sekitar 53 perajin. (far/mk)