Magetan – Kabupaten Magetan masih minim Alat Penerangan Jalan (APJ). Dari 13 ribu kebutuhan APJ di Magetan, baru terpasang sekitar 5.000 unit. Dari total yang baru terpasang, biaya listrik masih diperkirakan mencapai milyaran rupiah per bulan.
Perihal tersebut, Suhargo, Inovator Metode Efisiensi Energi, sekaligus pemilik perusahaan Energy Savings Company (ESCO) mempunyai sebuah inovasi dalam menekan biaya penerangan jalan.
“Di sini kami menawarkan, bagaimana cara menghemat biaya listrik. Tentunya dengan cara konservasi energi,” jelas Suhargo, Jum’at (10/5/2024).
Menurutnya, penerapan konversi energi tersebut sudah pernah diterapkan di era kepemimpinan bupati Saleh Mulyono. Pilot project tersebut sudah berjalan sekitar 2 tahun. Dan saat itu, sudah terbukti dalam menghemat pembayaran listrik APJ.
“Kami terapkan waktu itu di 7 kecamatan. Dan terbukti bisa menghemat. Bahkan, hingga saat ini alat itu masih terpasang,” katanya.
Untuk memulai kerjasma skema ESCO lagi diperlukan langkah awal lagi yaitu mapping (audit pemanfaatan energi), kajian analisa potensi efisiensi energi dan desain sistem dengan teknologi PJU hemat energi terbarukan.
Hargo menambahkan, untuk saat ini, regulasi kerjasama esco lebih sederhana, jika Konservasi energi di sektor PJU existing dapat dilaksankan tanpa menambah anggaran pada APBD pemerintah (zero investment) sehingga tidak ada risiko finansial bagi pemda.
“Bisa diterapkan, meskipun perlu adanya penyesuaian terlebih dulu. Utamanya dalam hal administrasi agar pemerintah tidak merasa kesulitan baik pembayaran sampai menyampaikan bukti bayar berupa catatan keuangannya,” bebernya.
Upayanya penghematan biaya listrik yang digagas Hargo sudah berjalan di empat kabupaten. Yakni Tulungagung di tahun 2004, Kabupaten Magetan 2005, Kabupaten Kendal pada 2006, dan Kabupaten Pati pada 2007.
“Untuk kabupaten Magetan sendiri kala itu bisa menghemat biaya listrik penerangan jalan sebesar 120 juta,” paparnya. (rud/mk)