Magetan – Semua menyesalkan beredarnya video konten anak merusak motor di depan salah dealer motor bekas di Karas.
Video yang diviralkan itu, ternyata konten untuk kebutuhan promosi yang menjadi bagian dari pembuatan film pendek.
Dalam video yang seolah-seolah nyata itu, seorang anak itu menendangi, dan membanting beberapa bagian sepeda motor hinga rusak. Hal itu dilakukan di depan orang yang diduga orang tuanya. Suara dari video itu mengatakan, anak tersebut mengamuk karena tak dibelikan motor seperti keinginannya. Minta motor trail tapi dibelikan matic.
Video disebarkan tanpa disclaimer.
Bupati Magetan Suprawooto mengingatkan perlunya kearifan dan bijak dalam mengunggah di media sosial. Katanya, harus dipikirkan matang-matang karena media sosial berdampak luar biasa.
“Dulu waktu sekolah, eranya belum digital, guru sering mengingatkan kalau bicara dipikir seribu kali, nah kalau boleh diibaratkan di era digital ini, sebelum ngunggah dipikir semilyar kali. Manfaatnya apa, dampaknya apa,” pesannya, di sela-sela acara pemberangkatkan Calon Jamaah Haji Magetan di Pendopo Surya Graha, Minggu (28/5/2023).
Pak Bupati berpesan sesuatu yang diunggah harusnya berdampak baik, karena mencerminkan kedewasaan seperti diajarkan agama.
“Harus ada self filter, kalau konten guyon yang ditulisi ini guyon, kalau untuk film ya ditulisi, jangan setelah nonton, setelah viral baru disampaikan,” katanya.
Sebelumnya, pernyataan yang sama disampaikan Kepala Diskominfo Magetan, Cahaya Wijaya. Bahkan, Direktur DPD LPK Nusantara Jawa Timur, Gunadi, akan melaporkan kasus video ini ke Polisi dan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK). (far/mk)