Jumat, 29 Maret 2024

Literasi Digital, Bupati Suprawoto: Kejujuran, Modal Utama Era Digital

Share:

Magetan – Kejujuran adalah modal utama di era digital. Pesan ini disampaikan oleh Bupati Suprawoto di hadapan 350 perwakilan pngurus OSIS SMA/SMK/MAN se-Magetan, Kamis (20/10/2022).

Orang pertama di jajaran Pemkab Magetan itu, berharap pada anak muda sebagai pemilik masa depan untuk menggunakan teknologi dengan positif. “Di mana teknologi harus memberikan nilai tambah sebaik-baiknya bagi kita,” ungkap Bupati Suprawoto.

Pesan tersebut diungkapkan bupati dalam acara Ngobrol Bareng Komunitas OSIS dengan tema “Berekspresi tanpa Lupa Jati Diri”. Literasi digital itu digelar oleh Diskominfo Pemkab di Pendapa Surya Graha.

Ada dua public figure yang didapuk sebagai narasumber. Yaitu, komedian asal Magetan Isa Bajaj, dan konten kreator Melisa Panjaitan. Ditambah KBO Satbinmas Polres Magetan Iptu Muhniriyanto.

Melisa Panjaitan mengatakan, sebagai remaja harus memulai menggali potensi diri. Sebab, setiap anak dianugerahi kelebihan masing-masing. “Jika sudah menemukan apa potensi diri Anda maka berbuatlah sesuatu yang sesuai potensi dan passion kita,” ujar Melisa.

Namun Melisa berpesan agar proses dab hasil dari kreativitas kita itu tidak melanggar aturan. Tidak melanggar norma. “Saya pernah punya pengalaman tidak bagus soal konten lipsing ini. Dan video kontennya langsung saya take down,” ungkap Melisa.

Sedang Isa Bajaj berbagi kisah soal konten kreator. Memang semua butuh proses. Dan itu juga memakan waktu. “Yang penting kalian telaten dan mendapat passion-nya,” tutur komedian asal Ginuk itu.

Isa Bajaj mengaku dari dulu bangga dengan Magetan. “Saat saya dapat peran di sinetron jadi tukang bubur, brandnya saya minta pada tim kreatif untuk ditulisi Bubur Ayam Magetan. Padahal, gerobaknya sudah ditulusi Bubur Ayam Kuningan,” aku Isa.

Dirinya sudah cukup lama bikin story mlaku-mlaku tiap pagi di Pasar Ginuk. “Yang nonton itu 30 ribu orang. Intinya, bikin konten sak senengmu. Tapi, ya jangan yang melanggar Undang-Undang ITE atau melanggar norma,” pesan Isa.

Bicara media sosial, siapapun bisa menggunakan dengan tujuan untuk mengekspresikan pandangannya ke ranah publik. Tapi, sayangnya dari sekian banyak unggahan yang tersebar di media sosial itu, tidak sedikit yang mengandung informasi yang nggak valid.

Bahkan, berita-berita bohong atau hoax. “Untuk itu, mari kita bijak dalam bermedsos. Saiki ora usum nakal, usume berprestasi,” ajak Iptu Muhniriyanto.

Kepala Diskominfo Cahaya Wijaya didampingi Kabid Informasi, Komunikasi Publik Eko Budiono mengatakan pesannya dari acara ini adalah kita harus bijak dalam bermedsos. Dan, memberikan pemahaman tersebut perlu dilakukan sejak dini.

“Masa remaja adalah masa pencarian jati diri. Nah diharapkan perwakilan OSIS ini bisa menyebarkan pesan bijak bermedsos pada pelajar yang lain dan lingkungannya,” terang Eko. (par/mif/mk)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

━ berita terkait

599
Bupati Magetan 2024-2029 Pilihan Anda

━ berita terbaru