
Magetan – Magetan Creative Hub adalah ruang terbuka untuk dapat belajar dan berkembang. Ini yang terus digodok untuk dikembangkan di kabupaten timur lereng timur Gunung Lawu.
“Saat ini, kita tidak bisa hidup sendiri. Harus kolaborasi semua pihak untuk mengembangkan Magetan Creative Hub. Semua harus ada mobilisasi orkestrasi di era digitalisasi,” ujar Salies Apriliyanto dari Adma Digital Solusi Surabaya.
Pentingnya kolaborasi ini diutarakan oleh Salies dalam Dengar Aspirasi Publik bersama Komunitas Ekonomi Kreatif dan Soft Launching Magetan Creative Hub di hutan kota Nrang Kusomo Desa Bulukerto Kec. Magetan, Senin (19/12/2022).
Kemudian apa yang bisa ditumbuhkembangkan di Magetan Creative Hub?
Ambil contoh industri kreatif, khusus pelaku UMKM. Pada tahap pertama, yang dibutuhkan soal kualitas, packing dan brand. Kemudian, yang kedua, perihal target market. Yang ketiga berbicara tentang marketing.
“Bagi saya men-development 1.000 anak muda Magetan sebagai tim pemasaran digital adalah hal yang mudah. Di era digitalisasi itu intinya kolaborasi. Dan, Magetan Creative Hub adalah ruang kolaborasi demi mencerdaskan untuk menyejahterakan masyarakat,” ujar Salies.
Selain Salies hadir pula Bambang, pelaku ekonomi kreatif di Semarang dan Kepala Diskominfo Cahaya Wijaya. Mereka sepakat bahwa di era digitalisasi saat ini, kata kuncinya kolaborasi. Sebab, kita tidak bisa berjalan sendiri di dunia maya.
“Smart city itu kuncinya. Dengan demikian maka smart economic akan bisa terwujud. Karenanya, butuh smart branding yang tepat untuk Magetan,” pungkas Cahaya. (mif/mk)