Sukomoro – Sabtu, 14 Januari 2023 rasanya akan menjadi hari yang tak terlupakan bagi siswa TK dan SDN di Desa Truneng, Sukomoro, Magetan.
Hari itu, mereka punya “guru” istimewa. Bukan guru yang biasanya mengajar selama ini. Gurunya, mahasiswa, karyawan, praktisi, hingga politisi.
Yang diajarkan juga hal istimewa. Tentang pendidikan budi pekerti dan internet sehat.
Anggota DPRD Jawa Timur, Diana Sasa menjadi salah satu guru istimewa bagi anak-anak itu. Diana Sasa berbagi cara ke anak-anak untuk mengelola informasi dari gadget yang mereka gunakan.
“Siapa yang sudah memiliki HP sendiri,” tanya Sasa, panggilan akrabnya.
Pertanyaan itu dijawab cepat oleh sebagian besar siswa kelas 6 SDN Truneng. Mereka punya HP sendiri. Saat ditanya penggunaannya. Jawabannya beragam. Ada yang bilang untuk nonton Youtube. Lihat Tik Tok. Paling banyak, untuk main game.
Sasa mengajak anak-anak untuk membatasi pegang HP. “Enakan main game, apa main bola sungguhan. Enakan sungguhan kan. Karena itu, jangan lupa bermain dengan teman, jangan kebanyakan HP,” katanya.
Anak-anak kelas 6 SD yang sudah tak asing dengan internet itu kemudian, diberi tips agar internet digunakan untuk hal yang bermanfaat.
“Ada loh yang bisa nyanyi belajarnya lewat HP. Ada asah otak yang bisa membuat kita memecahkan soal. Ada belajar matematika. Pakai Kindle jangan google. Hindari iklan yang biasanya berkonten dewasa,” terang Sasa.
Guru istimewa yang dihadirkan ke sekolah ini, diharapkan bisa memotivasi anak-anak sekolah dasar. Sekolah yang ketempatan program Magetan Muda Mengajar senang bukan main.
“Pengalaman baik yang disampaikan para pengajar tamu ini menjadi pelajaran yang berharga bagi anak-anak. Kalau ilmu itu nomor sekian,” kata Kepala SDN Truneng, Setiya Pribadi.
Hal berbagi itulah yang menjadi tujuan program yang digagas komunitas Magetan Muda ini. Namanya, Magetan Muda Mengajar dengan tagline, Serentak Berbuat Berbagi Mengabdi.
“Kami mengambil 3 sekolah dasar, SD Purwosari, SD Truneng, SD Genengan sebagai sebagai awal saja dari kegiatan kami. Harapanya, siswa setidaknya tahu bahwa kesehatan dasar dan internet sehat pasca pandemi itu penting,” kata Pria Purwandana.
Pemkab Magetan juga senang.
“Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan anak-anak muda Magetan ini. Saya menilai ini bentuk kepedulian mereka, karena tak mungkin kalau tak peduli. Atas nama pemerintah daerah, saya menyampaikan terima kasih,” kata Kepala Dikpora Magetan, Suwata.
Bagi Sasa, mengajar adalah obat kangen. “Sebelum jadi politisi, saya belasan tahun mengajar karena displin ilmu saya dari keguruan dan ilmu pendidikan. Saya selalu senang kalau diminta mengajari anak-anak,” ungkapnya.
Hari istimewa makin lengkap. Usai menerima pelajaran istimewa, anak-anak membawa pulang bingkisan yang disediakan sang “guru”. (far/mk)