Magetan – Ini kehormatan bagi Magetan. Kabupaten di lereng timur Gunung Lawu tersebut menjadi tuan rumah event Kandhang Art Hybrid Space. Sebuah event nasional yang didukung Direktorat Musik, Film dan Media Baru Kemendikbud Ristek RI.
Kandhang Art Hybrid Space ini mendesain program bertajuk Katabunyi Forum 2022 “Sorak Sorai Keberaksaraan Musik”. Event tersebut digelar di Sarangsari Hill, Kamis (10/11/2022). Dibuka oleh Bupati Suprawoto.
Katabunyi Forum 2022 digelar untuk meningkatkan tradisi intelektual pengkarya musik masa kini. Program tersebut diharapkan mampu men-stimulus komposer masa kini dalam meningkatkan kemampuan mendesain program. Termasuk, cakap dalam menarasikan karya terhadap publik, mampu berjejaring serta memublikasikan karya secara luas.
Bupati Suprawoto menyampaikan menjadi seorang seniman adalah profesi dengan prospek yang baik. Kata dia, melahirkan seniman itu sangat susah. Jika mencetak insinyur atau dokter hanya butuh waktu beberapa tahun.
“Tapi mencetak seniman belum tentu seratus tahun. Seniman itu ‘dieman-dieman’ (diopeni), orang yang bergerak di bidang seni adalah ‘orang gila, namun seniman memiliki prospek yang baik”‘ terang Bupati Suprawoto.
Hadir dalam Kandhang Art Hybrid Space 15 Komposer muda dengan berbagai latar belakang. Mereka ini datang rSabang sampai Merauke. Serta komposer perempuan menjadi prioritas dari sasaran program ini.
Bentuk kegiatan dalam program ini, yakni Forum Dramaturgi Karya Musik, Camp Komposer-Forum Inkubasi Penciptaan Musik, Camp Produser-Forum Inkubasi Produksi Musik, dan Forum Diseminasi & Nalar Karya Musik.
Kandhang Art Hybrid Space digelar mulai tanggal 10-13 November 2022. Adapun narasumber yang menjadi fasilitator program di antaranya, Nyak Ina Raseuki, Afrizal Malna, Gatot Dinar Sulistiyanto, Rino Dezapati, Wowok (Wok The Rock), dan Aji Wartono.
Bupati Suprawoto juga berharap dengan Forum Katabunyi akan lahir seniman besar dan saling bertukar pengetahuan dan pengalaman. Dengan forum tersebut bisa menambah wawasan kami, ibarat kata jika ada dua orang masing-masing membawa apel.
“Kalau ditukarkan pasti dapat satu tapi apabila ada dua orang atau lebih masing-masing membawa pengetahuan, kalau ditukarkan akan membawa pengetahuan dan pengalaman,” pungkas bupati. (mif/mk)