Jakarta – Salah satu nama yang kerap disebut-sebut juga bakal maju Pilkada Magetan, adalah Owner Mojosemi Forest Park, Arif Mustofa.
Pengusaha muda itu, memastikan tidak.
“Masih banyak senior-senior yang lebih pantas memimpin Magetan. Saat ini, lebih baik saya ikut berperan memajukan Magetan tanpa harus menjadi bupati,” katanya, Senin (20/5/2024).
Sejatinya, banyak elemen yang menghendaki Lulusan Terbaik Magister Akuntansi UI 2011 untuk maju ikut kontestasi pilkada
“Terima Kasih atas dukungan itu. Siapapun yang dipilih rakyat Magetan nanti, saya akan tetap berkomitmen memajukan magetan dengan cara dan kemampuan yang saya miliki. Mari sama-sama bermanfaat buat Magetan Kita, karena siapapun bupati yang terpilih tidak akan sanggup bekerja sendirian,” paparnya.
Arif Mustofa biasa disapa Arif Mojosemi, adalah pengusaha muda asli kelahiran Magetan.
Pria berusia 47 tahun ini adalah CEO Amarta Group yang menaungi 15 perusahaan di berbagai bidang usaha. Salah satu bidang usaha paling menonjol adalah di sektor property yang tersebar di 18 lokasi di Bodetabek.
Di bawah tangan dinginnya, Amarta Group menjadi developer nomor 29 nasional dengan omzet terbanyak di Bank BTN pada 2023. Predikatnya, developer platinum, predikat tertinggi saat ini. Di beberapa kantor cabang bank BUMN juga masuk sebagai predikat 1 untuk total penjualan.
Dari pengalaman malang melintang di dunia property sejak 2006, Arif mengatakan pembangunan suatu daerah tidak bisa hanya menggantungkan kepada pemerintah daerah, apalagi daerah dengan APBD yang terbatas.
“Qodarullah saya ditakdirkan berkecimpung di dunia property. Awalnya di Tangerang Selatan yang berdekatan dengan area developer besar seperti BSD, Bintaro, Summarecon, dan lainnya,” cerita Arif.
Kenapa Tangsel begitu melesat menjadi kawasan bergengsi? Kata Arif, karena hadirnya pengembang-pengembang besar yang kemudian sangat membantu pembangunan infrastruktur kawasan. Ini diikuti tumbuhnya sektor perdagangan dan jasa.
“Saya ibaratkan Wali Kota Tangsel itu semisal tidur pun, Tangsel itu tetap maju dan berkembang,” katanya.
Berkaca dari Tangerang Selatan. Arif berkeyakinan, memajukan Magetan tidak bisa hanya bergantung dari kemampuan APBD yang sangat sempit ruang geraknya.
“Era Kepemimpinan bupati Kang Woto, saya perhatikan menyadari hal itu. Dengan hadirnya perguruan tinggi negeri terkenal di Magetan menurut saya ini blessing, langkah cerdas untuk menjadi pengungkit pembangunan berikutnya,” jelasnya.
Hadirnya kampus negeri akan jadi magnet investor masuk Magetan. Pemerintah selanjutnya harus cerdik mengarahkan rencana pembangunan sebagai efek berantai dari hadirnya kampus tersebut, salah satunya adalah sektor pariwisata.
Dari kacamatanya, yang masih jadi batu sandungan bagi investor adalah ketersediaan lahan yang terbatas. Investor nasional tak cukup dengan hanya 5 sampai 10 hektar, sementara ini konsentrasi wisata hanya di daerah atas, Plaosan ke arah jalan tembus.
Arif beberapa kali mengusulkan bahwa potensi land bank yang mencukupi untuk pengembangan wisata skala nasional adalah area Lawu lereng utara, Panekan sampai perbatasan Ngawi. Kendalanya memang infrastruktur jalan.
“Nah, di sini peran pemkab, dan provinsi untuk bisa melihat tata ruangnya. Misalkan Hadir jalan provinsi yang akan melewati area ini, saya yakin akan jadi magnet investor skala nasional,” pungkasnya. (far/mk)