KATA-kata inilah yang selalu menjadi semangat bagi saya untuk berkarya di manapun saya tinggal. Kata-kata ini juga yang menginspirasi Lawu Tour ada di Magetan.
Berawal dari pemikiran sederhana sahabat saya, Arif Mustofa, kami berbincang dan sedikit berdiskusi tentang bagaimana bisa mempunyai bisnis yang membawa dampak bagi semua orang. Sekaligus, membawa diri kita bermanfaat.
Akhirnya, kami memutuskan sistem bisnis yang saat ini kita kenal bersama, Lawu Tour. Lawu Tour adalah transportasi Jeep wisata di Magetan yang menghubungkan satu destinasi ke destinasi lainnya.
Kenapa kami memilih Jeep sebagai kendaraannya? Karena Jeep ini kendaraan yang cocok digunakan di medan destinasi-destinasi wisata di sisi Barat Magetan.
Lalu sisi bisnis bagian mana yang memberikan dampak bagi banyak orang?
Jeep-Jeep yang beroperasi di bawah Lawu Tour dimiliki masyarakat desa di Magetan khususnya desa-desa yang dilewati trek Lawu Tour. Mereka mengoperasikan Jeep mereka sendiri dengan sistem yang diatur oleh Managemen Lawu tour.
Hasil dari Jeep ini hampir 80 % kembali ke pemilik. Tidak hanya itu, desa-desa yang telah ber-MoU dan dilewati Lawu Tour juga mendapatkan PAD dari kegiatan tersebut.
Dampak ini tidak hanya berhenti di situ. Lawu Tour yang dikelola PT KBM ini juga membawa keberkahan bagi UMKM di desa yang dilewati oleh Jeep Lawu Tour. Sebut saja Dukuh Singolangu, yang masuk di dalam rute pendek trip Jeep Lawu Tour.
Berdasarkan data dari pengelola dukuh pada akhir tahun lalu, Desember 2021, UMKM setempat mampu menghasilkan omset hampir Rp 80 juta sebulan yang terbagi dalam 35 unit usaha UMKM. Omset yang didapat melalui tamu-tamu Jeep Lawu tour.
Selain itu, melalui pengguna Jeep Lawu tour, Kampung Susu Lawu itu dikenalkan sebagai salah satu destinasi baru di Magetan.
Tidak hanya satu desa yang memperoleh manfaat dari Jeep Wisata Lawu Tour ini ada Desa sidomukti dengan batiknya. Ada desa Randugede dengan track sungainya.
Sistem yang diterapkan dan digagas oleh PT KBM ini mampu memberikan “Multi Layer Effect “ bagi masyarakat untuk lebih tangguh di masa pandemi dan lebih optimis di masa adaptasi. Inilah yang kami sebut ‘Menjadi Tuan di Rumah Sendiri’.
Saya pribadi berharap hal ini bisa menjadi contoh pengelolaan tempat-tempat strategis milik Pemkab Magetan bahwasanya dalam pengelolaan aset strategis harus mampu memberikan multi layer effect kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini sangat penting karena setiap pembangunan harus mampu memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Saya berharap di momen spesial mudik pertama (pasca-pandemi) bagi masyarakat Indonesia kali ini dapat memberikan konstribusi maksimal bagi Jeep Lawu Tour, karena akan banyak sekali masyarakat penerima manfaat di balik operasional Jeep Lawu Tour di Magetan.
Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 H, mohon maaf lahir dan batin.*
*Widia Astuti, Ketua Kelompok Sadar Wisata Kabupaten Magetan