Magetan – Kain batik bermotif burung hantu? Hal unik dan beda ini dikembangkan oleh kelompok batik Canting Lestari Desa Purworejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan
Motif burung hantu dipadupadankan dengan pagupon, yang merupakan rumah burung di persawahan. Tidak hanya itu, di selembar kain tersebut juga ada motif bunga matahari. Baik bunga ataupun dedaunnya.
“Di desa kami banyak burung hantu. Dipelihara. Dibikinkan pagupon. Inilah yang menjadi inspirasi. Menjadi ikon batik Uweg,” terang Kepala Desa Purworejo, Hari Agung Cahyoko, Senin (28/11/2022).
Kelompok batik Canting Lestari itu, berdiri dua tahun lalu. Saat ini, makin berkembang. Mereka per hari memproduksi 3 – 4 helai kain batik motif burung hantu plus pagupon. Kelompok ini disupport oleh Pemerintah Desa Purworejo melalui APBDes.
“Di desa kami, burung hantu, pagupon dan bunga matahari itu dipelihara. Ini sebagai sarana untuk mengusir hama tikus dan wereng,” ujar Mbah Lurah.
Meski baru dua tahun, perwakilan Kelompok Batik Canting Lestari, Berlian Regi, mengatakan penjualan batik Uweg mengalami peningkatan. Pihaknya juga rajin ikut pameran.
“Pemasaran yang kami lakukan lewat offline dan online. Respon masyarakat bagus,” ujar Berliana.
Kelompok batik Canting Lestari memiliki tekad kuat mengembangkan batik motif burung hantu, pagupon dan bunga matahari. Mereka ingin memperkaya khazanah batik di Magetan. “Alhamdulillah, karya kami mendapat apresiasi dari Pak Bupati Suprawoto.”
Di era Bupati Suprawoto, perkembangan kelompok perajin batik di Magetan meningkat pesat. Saat ini sudah 50 kelompok lebih. Ini karena ada kebijakan pengenaan batik khas Magetan di kalangan ASN di lingkup pemkab. (mif/mk)