Parang – Datanglah ke Desa Joketro, Parang, Magetan. Hamparan areal persawahan yang kering menjadi pemandangan yang mudah dijumpai sekarang.
Puluhan hektar sawah itu dibiarkan mengering, tidak ditanami. Dengan segala hitungan yang malah akan membuat rugi, petani memilih tak menggarap sawahnya. Sebagian yang memiliki ternak kambing, mengembalakan ternaknya di sawah yang kering.
“Tidak air. Air di embung yang di dekat sini sudah tidak bisa digunakan untuk mengairi sawah,” kata Saenah, salah satu petani.
Petani berharap ada bantuan dari pemerintah agar petani bisa “hidup”. Petani menginginkan ada teknologi yang bisa membantu bercocok tanam hingga dua-tiga kali dalam setahun. “Selama ini, ya tanam sekali saat musim hujan,” sambung Saenah.
Data dari Bidang SDA Dinas PUPR, 15 embung di Magetan sudah menyusut, airnya tidak bisa dialirkan ke sawah-sawah. (far/mk)