Takeran – Cuaca mendung. Namun, itu tak menyurutkan langkah kaki Jack Harun, napiter asal Solo Jawa Tengah, berkunjung ke Pondok Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Bani Ali Musryad di Dukuh Banaran Desa Kerik Kecamatan Takeran, Magetan.
“Santri harus waspada penyebaran faham radikal. Baik melalui dakwah majelis taklim maupun media sosial. Bagaimana caranya, yakni membentengi dirinya melalui pemahaman wawasan kebangsaan,” ujar Jack Harun, Jumat (25/02/2022).
Jack Harun adalah mantan pelaku terorisme di Indonesia. Nama aslinya Joko Tri Harmanto. Dia ini salah satu eks Combatan dari Kulonprogo Jogjakarta. Mantan pelaku terorisme ini biasa disebut eks Napiter atau narapidana teroris.
Ia diundang Kapolsek Takeran AKP Endro Warsito sebagai narasumber kegiatan deradikalisasi di Pondok Banaran. Tema yang diusung adalah “Membentuk Generasi Penerus yang Religius, Toleran dan Nasionalis menuju Indonesia yang Berdaulat dan Berjatidiri.”
Jack Harun berbicara di hadapan Forkompimca Takeran, pengasuh ponpes dan 500 santri Pondok Bani Ali Musryad. “Kami ini bersahabat dalam diskusi masalah kebangsaan dan nasionalisme,” tambah Endro Warsito.
Menurut Endro, agenda deradikalisasi dengan mendatangkan pembicara dari eks napi teroris harus sering dilaksanakan. Hal ini sebagai upaya membentengi masyarakat dari faham radikal.
“Khususnya di wilayah Magetan yang terindikasi menjadi daerah nyaman untuk kegiatan dan perkembangan kelompok radikal,” terang Endro.
Pengasuh PPTQ Bani Ali Musryad Kyai Ayib Wasis Rosyidi (Gus Ayub) mengaku terhormat mendapatkan ilmu dan pengalaman salah satu pelaku terorisme yang sudah insaf untuk dibagikan kepada para santrinya. (ant/mk)