Magetan – Pascakecelakaan bus pariwisata di jalan tembus Sarangan-Cemorosewu, yang mengakibatkan tujuh penumpang meninggal dunia, Polres Magetan melakukan analisa dan evaluasi lalu lintas.
Analisa dan evaluasi itu dihadiri Kasubditlaka Ditgakkum Korlantas Polri Kombes Cornelius Ferdinan Hotman. Juga Ditlantas Polda Jatim AKBP Gathut Bowo serta pejabat utama Polres Magetan.
Kombes Cornelius Ferdinan Hotman mengatakan jika pihaknya bersama Ditlantas Polda Jatim telah menerjunkan Unit Traffic Accident Analysis (TAA) guna mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan bus pariwisata yang menyebabkan tujuh orang meninggal dunia. Termasuk, sang pengemudi bus serta 32 luka-luka tersebut.
Kegiatan Forum Group Diskusi itu digelar di ruang eksekutif Polres Magetan Senin (5/12). “TAA Ditlantas Polda Jatim sudah kami asistensi untuk melihat persentase penyebab kecelakaan. Seperti penyebabnya bisa karena faktor manusia, kendaraan, atau juga faktor jalannya. Yang paling berkontribusi diduga gagal pengereman,” kata Hotman saat FGD.
Kombes Hotman menjelaskan jika berdasarkan keterangan saksi, sebelum kejadian kecelakaan bus sempat berhenti beberapa kali dan melakukan perbaikan sekadarnya, hingga akhirnya ada kejadian fatal tersebut.
“Karena sopir meninggal dunia, pihaknya akan minta keterangan dari pihak perusahaan yang tahu apakah sopir yakni Muhammad Barliyan, warga Kemijen, Semarang Timur itu adalah orang pertama yang mengemudi atau ada orang lain sebelum dia yang mengemudikan bus,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya telah terjadi laka lantas tunggal sebuah bus pariwisata mengangkut 55 orang terjun ke jurang di pinggir jalan Raya Sarangan atau jalan tembus Cemoro Sewu-Sarangan, tepatnya di atas Wisata Lawu Green Forest (LGF) Mojosemi Kelurahan Sarangan, Plaosan, Magetan, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022) sekira pukul 11.00 WIB. (mif/mk)