Magetan – Penutupan sementara ikon wisata Magetan, Telaga Sarangan, membuat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) setempat kecewa.
Penutupan dikarenakan ada salah seorang warga Kelurahan Sarangan Kecamatan Plaosan, yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Ketua PHRI Magetan, Sunardi mengatakan, kawasan Telaga Sarangan baru saja buka. Akan tetapi kemudian ada seorang warga di Kelurahan Sarangan yang terpapar virus Corona.
Sehingga, Pemkab Magetan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan memutuskan menutup sementara sembari menunggu hasil tracing terhadap warga yang kontak erat dengan pasien positif tersebut
“Sebenarnya sangat kecewa karena baru saja dibuka. Tapi, itu semua kehendak Tuhan. Mau tidak mau, kami menyesuaikan dengan kebijakan dari pemkab. Sambil menunggu hasil tracingnya,” aku Sunardi kepada wartawan, Jumat (10/07/2020) sore di Sarangan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Venly Tomi Nicholas mengatakan keputusan penutupan sementara diambil agar penyebaran virus tidak menjadi klaster baru, Klaster Sarangan.
“Kami sebenarnya juga tidak bahagia karena pergerakan ekonomi salah satunya dari pariwisata. Tapi, apa boleh buat karena dalam rangka untuk memutus mata rantai penyebaran Sarangan harus ditutup sementara waktu,” terang Venly.
Penutupan sementara ini dimaksudkan agar Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 melakukan tracing. Setelah hasil tracing keluar akan dilakukan isolasi secara kawasan tidak menyeluruh seperti saat ini.
“Karena pasien Corona ini tempatnya jauh dari titik Telaga Sarangan. Jadi sangat memungkinkan untuk dilakukan karantina kawasan. Harapan kita, penutupan ini bisa pendek waktunya,” ujar Venly. (ar/mk)