Magetan – Pas di tanggal 27 seperti hari ini, tujuh bulan lagi, Warga Magetan akan memilih pemimpinnya untuk lima tahun mendatang.
Sebuah proses yang menentukan masa depan Magetan. Memilih bupati dan wakil bupati. Siapa pemimpin yang tepat?
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) PGRI Magetan, Sundarto mengatakan siapapun pemimpin Magetan nanti harus meletakkan pendidikan sebagai prioritas utama selain pariwisata.
“Pemimpin sebelumnya telah meletakkan dasar yang baik di bidang pendidikan, utama pendidikan tinggi. Ke depan, pendidikan tinggi itu akan membangun SDM dan perekonomian. Ini terbukti dengan hadirnya, kampus Unesa dan kelas vokasi UNS di Magetan,” kata Pak Sun, panggilan akrabnya, Jumat (26/4/2024).
Menurut Sundarto investasi pendidikan itu harus diteruskan pemimpin Magetan berikutnya. Pemerintah, katanya, harus memperluas akses bagi masyarakat untuk bisa menempuh pendidikan tinggi yang ada di Magetan, dengan cara memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi.
“Magetan bisa jadi tujuan pendidikan di Jawa Timur kalau ini bisa dimanfaatkan betul setelah Surabaya, dan Malang. Apalagi alamnya sangat mendukung di Magetan untuk belajar,” jelasnya.
Sundarto menambahkan pengembangan pendidikan mesti disertai dengan pemenuhan kebutuhan guru. PGRI meminta Pemkab punya sistem penggantian pensiun guru secara tepat, agar tak terjadi kekosongan guru.
“Kami usul ada pengangkatan guru tiap semester agar tak terjadi kekosongan. Selain itu, untuk meningkatkan mutu Pendidikan, sekolah yang muridnya sedikit dimerger,” imbuhnya.
Sundarto mendorong agar mereka yang punya kapabilitas, modal kapital, dan mencintai Magetan maju pilkada.
“Butuh mereka yang mau menghibahkan hidupnya untuk Magetan demi masa depan Magetan. Mereka yang seperti itu akan memimpin dengan bersih. Sehingga, berikutnya akan memutus rantai pemilihan yang selalu diwarnai money politics,” pungkasnya. (far/mk)