Magetan – Kepala Bagian Persidangan dan Perundang-undangan DPRD Magetan, Mitro Wibowo, akhirnya angkat bicara terkait polemik Forum Group Discussion (FGD) dengan media di Madiun yang sempat memicu kegaduhan di tengah masyarakat Magetan.
Mitro menyampaikan permintaan maaf atas kesalahpahaman yang terjadi dan memastikan bahwa kejadian ini menjadi bahan evaluasi ke depan.
“Kami memohon maaf kepada masyarakat Magetan atas kegaduhan yang muncul. Ini adalah murni kesalahan teknis dan miskomunikasi, bukan sesuatu yang disengaja. Ke depan, kami akan lebih berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan serupa,” ujar Mitro Wibowo saat ditemu di kantornya, Kamis (27/3/2025).
Mitro menjelaskan kronologi kejadian yang berawal dari adanya miskomunikasi dalam penyebaran undangan kepada media. Menurutnya, Sekretariat DPRD (Sekwan) sebenarnya telah menyiapkan undangan resmi, tetapi terjadi kekeliruan pada bagian tanda tangan pejabat yang berwenang.
“Jadi, awalnya undangan kepada wartawan itu ditandatangani oleh Ketua DPRD Magetan. Padahal, yang seharusnya menandatangani adalah Sekwan, Bu Endang Ambarwati. Kesalahan ini sempat tersebar ke dua media oleh bagian humas, sebelum akhirnya ditarik kembali dan diperbaiki,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa isu mengenai adanya double anggaran dalam kegiatan tersebut tidak benar.
“Itu hanya kesalahpahaman. Tidak ada yang namanya anggaran ganda. Semua sudah sesuai prosedur. Ini hanya soal koordinasi yang kurang maksimal,” tambahnya.
Dengan klarifikasi ini, Mitro berharap masyarakat tidak lagi termakan isu yang berkembang tanpa dasar. Ia juga berkomitmen untuk memperbaiki sistem komunikasi internal agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami akan jadikan ini sebagai pelajaran. Koordinasi di internal akan kami perkuat, agar ke depan tidak ada lagi miskomunikasi yang dapat menimbulkan kegaduhan,” pungkasnya. (rud/mk)