Magetan – Sejumlah SMP negeri di Magetan tak bisa memenuhi pagu siswa. Gara-garanya, jumlah lulusan SD sederajat semakin minim dan tidak seimbang dengan kebutuhan siswa SMP sederajat secara keseluruhan.
Ini diketahui pasca penutupan masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2020. PPDB SMPN berdasarkan jadwal ditutup pada hari Selasa, 30 Juni 2020.
“Jumlah lulusan siswa dari tingkat SD sederajat yang tidak seimbang dengan kebutuhan siswa baru di SMP negeri. Jadi kekurangan sangat banyak,” kata Kepala Seksi Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Magetan, Suroso, kepada wartawan di kantor Dikpora, (30/6/2020).
Berdasar data Dikpora, dalam PPDB 2020, SMPN di Magetan ada 36 sekolah yang berasal di 18 kecamatan. Dari jumlah sekolah tersebut, ada 26 SMPN yang tidak bisa memenuhi pagu. Sedang 13 SMPN pagunya bisa terpenuhi. Itu baik dari PPDB online maupun offline.
Selain karena minimnya jumlah lulusan SD sederajat, tidak terpenuhinya pagu 13 SMPN itu lantaran keberadaan SMP swasta dan lembaga sederajat di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenang) Magetan.
“Meski ada SMPN yang pagunya tidak bisa terpenuhi, insha Allah tidak mengganggu proses permulaan tahun pelajaran baru,” ujar Suroso.
PPDB SMPN tahun 2020 di Magetan sendiri terbagi dua. Secara online melalui jalur zonasi. Kemudian, melalui skema offline lewat jalur prestasi, jalur afirmasi dan jalur perpindahan orang tua.
Sedang untuk permulaan tahun pelajaran baru, jadwalnya dimulai pada 13 Juli 2020. Dan pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tanggal 13-15 Juli 2020. (ar/mk)
