Magetan – Perpanjangan masa belajar siswa di rumah direspon beragam para orang tua. Kebijakan yang baru dikeluarkan Pemkab Magetan ini menjadi bahan pembicaraan warga hari ini, Sabtu (30/5/2020).
Ada yang akur dengan kebijakan yang baru dikeluarkan Pemkab Magetan itu. Ada yang sebaliknya, khawatir dengan masa depan anak.
Pengusaha Properti, Bedit Nana Sambodo mengatakan kebijakan pemerintah untuk memperpanjang masa belajar di rumah sesuai dengan harapannya.
“Tolong, pemerintah. Anak-anak jangan masuk sekolah dulu. Anak usia SD atau PAUD gak ngerti soal jaga jarak. Kalau ngerti, mereka akan sulit untuk konsisten. Anak-anak tak bisa menahan dirinya untuk tidak bermain dengan temannya,” jaga jarak,” kata Bedit.
Di grup whatsapp salah satu sekolah di Magetan, soal belajar di rumah jadi materi diskusi panjang. “Anak-anak akibatnya malas, Bu. Malah suka pegang hp terus. Ntar klo udah terbiasa malah bahaya. Pendidikan yang baik itu di sekolah. Jadi anak bisa mengembangkan daya pikir yang luas. Kalau di rumah pasif,” kata salah satu warga di grup tersebut.
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Magetan mengeluarkan kebijakan baru. Dalam surat edarannya, Dikpora memperpanjang masa belajar dari rumah.
“Kebijakan ini menyikapi perkembangan penyebaran virus Covid-19 dan hasil koordinasi dengan tim Gugus Tugas serta arahan bupati, terutama di bidang pendidikan maka kami memutuskan perpanjangan masa belajar dari rumah bagi peserta didik,” tulis Kepala Dinas Dikpora, Suwata.
Pelaksanaan masa belajar dari rumah pada jenjang PAUD, SD dan SMP negeri/swasta, yang semula sampai 1 Juni 2020 dan masuk pada 2 Juni 2020 diperpanjang sampai batas waktu tidak ditentukan. Sampai menunggu keputusan tim Gugus Tugas Magetan dan ketentuan pemerintah di atasnya. (far/mk)