Magetan – Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) Takeran, Magetan, melaksanakan shalat Idul Fitri, hari ini, Sabtu (23/05/2020). Itu berbeda dengan jadwal pemerintah yang menetapkan 1 Syawal jatuh pada hari Minggu (24/5/2020), sebagaimana diumumkan oleh Menteri Agama.
Menurut KH Zuhdi Tafsir, imam shalat Ied sekaligus pengasuh pesantren, pihaknya meyakini bahwa 1 Syawal 1441 H jatuh pada hari Sabtu bukan Minggu. “Ini berdasar penangalan bulan yang diwariskan secara turun temurun dari pendiri PSM,” kata Zuhdi Tafsir.
Shalat Ied bertempat di masjid utama di kompleks PSM. Dari pagi jamaah yang berasal dari santri dan warga lingkungan pesantren berdatangan. Mereka tampak memenuhi masjid hingga halaman untuk melaksanakan sholat Ied bersama.
Pelaksanaan shalat dua rekaat itu berjalan tertib dan khusyuk hingga usai khutbah. Lalu jamaah diteruskan bersilaturahmi saling bermaaf-maafan dengan sesama jamaah yang hadir, sebelum membubarkan diri dengan tertib.
Menurut Zuhdi Tafsir, penetapan 1 Syawal 1441 H, jatuh pada hari Sabtu tersebut berdasar bentuk bulan yang sudah terlihat cekung pada malam 22 Ramadan lalu. “Sehari dari lebih cepat dari yang ditetapkan oleh pemerintah,” ujar dia
Berdasar hal tersebut, pihaknya menyakini jumlah hari dalam sebulan tahun ini sebanyak 29 hari. Maka, Lebaran jatuh pada hari Sabtu (23/05/2020).
Kata Zuhdi Tafsir, penetapan dari bentuk bulan merupakan dasar yang sudah diwariskan oleh pendiri PSM yaitu Hadratus Syech Imam Mursyid secara turun temurun kepada para penerus pesantren. “Sebagai keturunanya saya mewarisi dan meneruskanya,” ucapnya.
Dikatakan, hisab versi PSM ini biasanya diambil setelah malam 22 Ramadhan. Jika bulannya cekung berarti umurnya bulan Qomariyah Hijriyah itu 29 hari. Jika masih cembung berarti usia hari dalam sebulan 30 hari. “PSM tidak menganut aliran tertentu,” tegas kiai.
Meski lebih dulu berhari raya, PSM Takeran tetap menjunjung tinggi toleransi dengan umat muslim yang lain yang belum merayakan Idul Fitri, yang masih menjalankan ibadah puasa.
“Kami tidak keluar dulu, tidak makan makan agar tidak mengganggu dan mengurangi kekhusyukan, ibadah puasa yang lain,” pungkas dia. (ar/mk)