Magetan – Berkah Ramadan dirasakan oleh perajin janggelan atau cin cau di Desa Tanjungsari, Kec. Panekan, Magetan. Sebab, omset penjualan meningkat hingga 70 persen di bulan puasa ini.
Cin cau atau janggelan ini, biasanya dipakai sebagai bahan membuat campuran minuman es campur atau dawet. Ada pula yang menyajikan dengan es dipadu air gula dan santan. Sehingga rasanya segar, enak dan gurih. Cocok untuk penghilang dahaga.
Salah seorang perajin cin cau hitam Desa Tanjungsari, Suwarni, mengaku kewalahan memenuhi permintaan pasar. Untuk itu, dia mempekerjakan anggota keluarga sebagai tenaga tambahan. Agar target produksi setiap hari tercapai selama Ramadan.
“Jika hari biasa ya hanya sekitar 50 bak, itu pun seminggu sekali. Kalau saat ini bisa 200 bak lebih setiap harinya. Naik 70 persen omsetnya,” kata Suwarni pada media, Jumat (08/04/2022).
Lantaran rmasih di masa pandemi, Suwarni mengaku membatasi jumlah produksi maksimal 500 bak saja per hari. Untuk pesanan luar kota terpaksa ditolaknya.
Untuk harga pun, Suwarni tidak naikkan. Yakni, per bak ukuran kecil Rp 25 ribu. “Untuk bak besar dijual Rp 50 ribu,” tutur ibu ini.
Kenapa tidak naik, padahal hampir semua barang harga naik? Sebab, harga bahan baku daun janggelan dari Ponorogo dan Pacitan tidak naik. “Pesanan biasane tambah akeh pas arep lebaran mas,” imbuhnya.
Selain dijual ke Magetan, Ngawi, dan Madiun, Suwarni sering berbagi cin cau gratis kepada warga di sekitar rumah untuk berbuka puasa. (mif/mk)