Magetan – Pemerintah Kecamatan Maospati berupaya untuk terus memastikan warga di daerah penyanggah Unesa Kampus Magetan, tak mengambil aksi aji mumpung.
Aksi aji mumpung itu seperti menawarkan harga jauh di atas kewajaran terkait kebutuhan calon mahasiswa Unesa Kampus Magetan seperti, kos-kosan serta makanan dan minuman.
Camat Maospati Muryani, mengaku dalam berbagai kesempatan memberikan edukasi pada lurah dan kepala desa penyanggah, yakni Maospati, Kraton, Mranggen, Ngujung, dan Malang.
“Saya selalu berpesan agar diteruskan ke masyarakat luas kepada lurah dan kepala desa, agar kos-kosan ojok larang, ojok aji mumpung. Termasuk makanan dan minuman,” katanya, Selasa (9/1/2024).
Menurut Muryani, kehadiran kampus Unesa Magetan disambut dengan senang, namun tidak keterlaluan.
“Harga harusnya dibuat dengan wajar. Kami juga tahu pasaran kosan di Madiun atau Solo, kalau melebihi dengan tidak wajar ya tidak patut,” jelasnya.
Muryani menjelaskan pesan dan edukasi ini penting buat warga agar Magetan menjadi tuan rumah yang baik. Mahasiswa Unesa bisa berkuliah dengan nayaman, tenang, dan murah, sehingga kerasan.
Kampus Unesa Magetan harus dimaknai sebagai berkah untuk semua sisi. Sehingga, menjadi peluang bagi Magetan untuk dikenal dengan baik.
“Sekarang ini zaman medsos, kalau di luar kewajaran dan diunggah di medsos, akan menjadi boomerang bagi warga Magetan yang menjalankan usaha dekat Unesa,” ungkapnya.
Muryani memprediksi kehadiran kampus Unesa Magetan akan membuat Maospati bisa menjadi pusat kota Magetan.
“Salut atas upaya menghadirkan Unesa di Magetan untuk pemimpin kita di era Pak Suprawoto.”
Sekretaris Kelurahan Maospati Ervianti, mengaku warga dan pemerintahan Maospati siap menerima kehadiran ribuan mahasiswa Unesa nanti.
“Pembukaan kampus Unesa menjadi hal paling ditunggu,” katanya.
Pembangunan gedung kampus Unesa Magetan di Maospati kabarnya akan selesai pada 27 Februari mendatang. (far/mk)