Barat – Tangan Jamiis Sholekhah, sangat terampil menganyam. Sembari berbincang dengan Anggota DPRD Jawa Timur, Diana Sasa, ibu tiga anak itu terus menganyam.
Diana Sasa, datang ke kelompok ibu-ibu perajin tas anyaman dari bahan plastik di Desa Blaran, Kecamatan Barat, Magetan, Minggu (30/10/2022) siang. Diana Sasa berdiskusi dengan ibu-ibu itu mengenai kemajuan usahanya.
“Saya tes diam-diam, sambil ngobrol. Ternyata kurang dari satu jam, mereka bisa selesaikan satu tas per orang. Luar biasa, ini tentu peluang bagus untuk dikembangkan. Bisa menjadi pengisi waktu luang para ibu rumah tangga dan sekaligus menambah pemasukan uang belanja mereka,” kata Diana Sasa.
Tas dari bahan plastik berwarna biru yang tadi dianyam, memang sudah selesai. Tas Menteles Grup ini diklaim memiliki model yang tidak ada di pasaran.
“Bawahnya kotak, sehingga kalau dibawa ntuk wilujengan bisa memuat nasi kotak. Banyak yang suka karena bermanfaat,” kata Perajin Tas Plastik, Jamiss Sholekhah.
Menurut Diana Sasa, tasnya bagus, desainya keren, dan anyamannya rapi.
“Saya tidak malu untuk memakainya sehari-hari. Nanti salah satu akan saya jadikan hadiah untuk kolega saya. Kita harus ikut mempromosikan hasil karya usaha kecil seperti ini. Endorse gratis untuk rakyat Magetan lah pokoknya,” kata Sasa, panggilannya.
Sasa menawarkan kepada ibu-ibu Desa Blaran untuk membentuk koperasi usaha bersama, agar bisa dikembangkan lagi permodalan dan perputaran usahanya.
“Saya siap mendatangkan tim untuk mendampingi pendirian koperasi hingga berjalan nantinya.”
Jamiis Sholekhah bercerita, pembuatan tas dari bahan plastik ini dimulai ketika bersama sejumlah ibu-ibu lain mendapat pelatihan dari Dinas Sosial.
“Awalnya, modal berasal dari bahan sisa pelatihan. Jadi 200 tas, dan laku 900 ribu. Dari situ terus dikembangkan hingga sekarang,” kata Jamiis.
Bersama kelompok pelatihannya, Jamis tergabung dalam KUBE Menteles Grup di Kecamatan Barat yang memiliki 10 kelompok di masing- masing desa.
Produk- produk yang dipasarkan antara lain adalah tas dari anyaman plastik dengan harga mulai Rp 5.000 hingga Rp 100.000 tergantung dari bahan dan tingkat kesulitan anyaman. Penjualan hingga saat ini lewat manual atau antar teman, dan media sosial.
Produk anyaman tas plastik ini sudah menembus beberapa daerah di Indonesia. Bberapa kali pemesanan dari Batam.
“Lumayan, mas. Ini bisa jadi tambahan nutupi kebutuhan keluarga, dan buat tabungan juga,” kata Jamiis yang suaminya bekerja serabutan. *