Magetan – Dinas Kesehatan Kabupaten memastikan meninggalnya siswa MI Al-Abror, Bendo, Magetan, bukan karena vaksinasi. Plt. Kepala Dinas Kabupaten Magetan, Rohmat Hidayat, mengatakan tidak ada kaitan secara langsung meninggalnya siswa tersebut dengan vaksin.
“Kami melaksanakan vaksinasi sesuai SOP. Semua orang yang akan divaksin, di-screening. Setelah memenuhi kriteria baru divaksin. Setelah divaksin pun, diobservasi 15 sampai 30 menit. Semua proses itu dilakukan. Gejala yang muncul pada siswa tersebut sehari setelah divaksin. Jadi tidak ada keterkaitan langsung dengan vaksin. Untuk mengetahui pasti penyebabnya harus autopsi,” jelasnya, Senin (03/01/2022).
Rohmat menambahkan semua kejadian pasca-vaksinasi dilaporkan ke Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Jawa Timur. “Komda KIPI menyatakan tidak ada kasus meninggal karena vaksinasi,” katanya.
Siswa kelas 4 MI Al-Abror, Bendo, M. Ramdan Zuhri, meninggal sehari setelah mengikuti vaksinasi di MI Belotan, pekan lalu. Siswa yang tinggal di Madiun itu, meninggal saat bermain game. Dia jatuh nggeblak, lalu kejang. Teman-teman bermainnya mengira sedang guyon. Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa tak tertolong. (far/mk).