Magetan – Ribuan warga Muhammadiyah Magetan memenuhi GOR Ki Mageti mengikuti acara Tabligh Akbar peringatan Milad ke-111 Muhammadiyah, Minggu (10/12/2023).
Acara ini dihadiri Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sasmito Jati, Pj Bupati Magetan dan jajaran Forkopimda, Bupati Magetan (2018-2023) Suprawoto, serta Pengurus Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Magetan dan wilayah Mataraman.
Dalam acara ini juga dilakukan pengukuhan Pengurus Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Magetan.
Di hadapan Menko PMK, Ketua PD Muhammadiyah Magetan, Samsul Hidayat menyampaikan keinginan warga Muhammadiyah Magetan untuk memiliki rumah sakit.
“Saat ini baru ada satu klinik di Poncol. Kami memiliki mimpi Muhammadiyah Magetan punya rumah sakit. Cuma itu saja pak Menteri,” kata Samsul Hidayat.
Sambutan Ketua PD Muhammadiyah Magetan, seperti disambung oleh Pj Bupati Magetan Hergunadi. Menurut Hergunadi selama ini kontribusi Muhammadiyah dan Aisyiyah Magetan sangat besar untuk Magetan.
“Programnya seiring sejalan dengan Pemkab. Saya juga mendukung usulan rumah sakit Muhammadiyah itu, Pak Menteri. Semoga ada solusi sehingga bisa terwujud,” kata Hergunadi.
Menko PMK Muhadjir Effendy meminta pengurus yang baru dikukuhkan untuk segera bekerja demi umat.
“Harus action. Harus Tancap gas. Cabang-cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah yang belum ada di kecamatan segera dibentuk,” kata Ketua PP Muhamamdiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal itu.
Catatannya, dari 18 kecamatan, pengurus cabang Aisyiyah baru terbentuk di 11 Kecamatan, dan Muhammadiyah di 16 kecamatan.
“Kapan ini, bulan depan ya?” tanya Pak Menko PMK.
Muhadjir mengatakan program Muhammadiyah dan Aisyiyah sejak dulu membersamai program pemerintah. Kalau pemerintah punya program stunting, itu juga menjadi program Aisyiyah.
Saat ini, pemerintah sedang serius untuk menuju Indonesia Emas 2045. Dan, hal ini dilakukan dari hulu, yakni menyiapkan calon ibu.
“Remaja putri harus terbebas dari anemia kronis. Karena, stunting dan gangguan janin karena si ibu sejak remaja punya anemia berkepanjangan,” jelasnya.
Muhammadiyah dan Aisyiyah harus berperan membantu pemerintah, kata Muhadjir.
“Soal rumah sakit, ya nanti saya pikirkan. Saya dan PWM akan bantu secara teknis. Ini pak pj bupati juga sudah mantuk-mantuk,” imbuhnya.
Menurut Muhadjir, rumah sakit penting, tapi bukan segalanya. Pendidikan Muhammadiyah harus unggul. (far/mk)