Magetan – Sebanyak 13 desa di Magetan mendaftar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Desa-desa itu antara lain: Desa Sumberdodol dan Desa Jabung (Panekan), Desa Ngancar, Desa Pacalan, Desa Randugede, Desa Sidomukti (Plaosan), Desa Genilangit (Poncol), Desa Mrahu (Kartoharjo), Desa Simbatan (Nguntoronadi), Desa Kraton (Maospati), Desa Krowe (Lembeyan), Desa Gandek (Kawedanan), Desa Bungkuk (Parang).
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan berharap prestasi desa wisata di Magetan lebih baik dari tahun sebelumnya. Tahun lalu, ada 4 desa yang ikut ajang Anugerah Desa Indonesia 2021, yakni Desa Simbatan, Genilangit, Randugede, dan Mrahu. Hasilnya, dua desa, Genilangit dan Simbatan berhasil sampai 300 besar.
“Ada 16 desa yang terdaftar di Jadesta (Jejaring Desa Wisata) ditambah Sayutan, Ngunut, Trosono. Yang iktu ADWI 13 desa. Dibanding tahun lalu, jumlah lebih banyak sekarang. Kita berharap prestasi yang lebih baik,” kata Sub Koordinator Pengembangan SDM Pariwisata Disparbud Magetan, Happy Herawati, Selasa (5/4/2022).
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Magetan, Widya Astuti mengatakan 13 desa yang mengikuti ajang ADWI 2022 bisa menjadi panutan bagi desa lain untuk memajukan pariwisata desa.
“Semoga desa mendapat dukungan dari dinas-dinas terkait untuk kemajuan pariwisata desa,” katanya.
Menurut Widya, ekonomi desa akan menjadi kuat saat pemberdayaan masyarakatnya berjalan dengan baik dan solid. “Pariwisata desa ora nyugihi neng nguripi dan itu semua dapat terwujud salah satunya dengan Desa Wisata,” imbuhnya.
ADWI 2022 memiliki 7 aspek penilaian, yakni daya tarik pengunjung, homestay, digital dan kreatif, souvenir, toilet umum, CHSE, dan kelembagaan desa. Tema tahun ini, “Indonesia Bangkit”.
Dari masa pendaftaran yang berakhir akhir Maret 2022, tercatat sebanyak 3.419 desa mendaftar. Setelah masa pendaftaran, desa diminta untuk melengkapi dokumen hingga 7 April 2022.
Anugerah Desa Wisata Indonesia merupakan apresiasi kepada masyarakat penggerak sektor pariwisata dalam upaya percepatan pembangunan desa, mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa. (far/mk)