Selasa, 18 Maret 2025

Terbentuk, Pertakina Magetan akan Dampingi PMI Purna dan Keluarga agar Mandiri

Magetan – Masih berderetnya permasalahan Pekerja Migran Indonesia (PMI) membuat sejumlah pihak tak mau tinggal diam.

Puluhan eks PMI atau PMI purna membentuk lembaga swadaya masyarakat yang pertama di Magetan untuk melindungi hak dan kewajiban PMI, khususnya pendampingan terhadap keluarga.

Namanya, Pertakina (Perkumpulan Pekerja Migran Indonesia Purna dan Keluarga). Di Magetan merupakan cabang Pertakina Pusat yang berada di Blitar, Jawa Timur. 

Pengukuhan pengurus Pertakina Magetan berlangsung di Balai Desa Turi, Panekan, Rabu (9/3/2022), dihadiri Ketua Umum Pertakina Sulistiyaningsih, perwakilan Badan Perlindungan Pekerja Mingran Indonesia (BP2MI) wilayah Madiun, Titis Maryanti Yurita, Anggota DPRD Jawa Timur, Diana Sasa, Anggota DPRD Magetan, Suyono Wiling, Kades Turi, Suhepi serta puluhan eks PMI Magetan.

Pertakina Magetan diketuai, Trismini Sugito, dan Sekretaris Lucky Setiyo Herman.

“Di Jawa Timur, Magetan merupakan salah satu daerah yang belum ada lembaga perlindungan PMI, khususnya pendampingan keluarga PMI,” kata Ketua Pertakina Magetan, Trismini.

Ketua Umum Pertakina, Sulistiyaningsih mengatakan PMI tak pernah lepas dari permasalahan sejak keluar rumah hingga pulang.

“Saya ini SH. Sarjana Hong Kong. Saya penah menjadi PMI selama 5 tahun. Masih banyak yang kurang sosialisasi tentang hak dan kewajiban PMI,” katanya.

Menurut dia, Pertakina baru-baru ini mendampingi PMI di Singapura yang tak digaji selama 28 bulan dan dianiaya. Kasus ini akhirnya dimenangkan PMI.

“Nanti tanggal 18 Maret, kami mendampingi PMI asal Kendal yang mengalami tindak kekerasan oleh majikan. Pertakina siap mendampingi PMI dan keluarga,” tambahnya.

Anggota DPRD Jawa Timur, Diana Sasa memiliki perhatian terhadap perempuan PMI. Dia pernah membantu para PMI Magetan termasuk belajar organisasi.

“Kebetulan, di DPRD Provinsi sedang digodok perda perlindungan PMI dan keluarganya, saya berharap ada masukan dari Pertakina untuk perda tersebut. Kami di dewan ingin membekali calon PMI di sektor formal atau profesional,” katanya.

Di Magetan ada sekitar 700 PMI aktif, dan hamper 1.500 eks PMI. Sekretaris Pertakina Magetan, Lucky Setiyo Herman mengatakan fokus awal Pertakina Magetan pada pemberdayaan eks PMI agar bisa mandiri setelah pulang dari luar negeri.

“Selain itu, juga memberikan pendampingan pada keluraga. Berapa banyak keluarga PMI yang menjadi korban jerat narkoba dan kenakalan lainnya,” katanya. (far/MK)

Berita Terkait

Hot this week

spot_img

Berita Terbaru

Advertisementspot_img
- Advertisement -

Popular Categories