
Magetan – Pernah dengar Magetan Thrift Day. Ini adalah perkumpulan toko barang second, khusus fashion, sepatu, topi serta aksesoris. Saat ini, komunitas tersebut menggelar Thrift Market #3 di Dapur Lintang Jl Samudera Magetan.
“Kami ingin mengedukasi market. Alhamdulillah, thrift market di Magetan sudah mulai terbentuk,” kata Offan Cakra, ketua Magetan Thrift Day, ditanya misi dari Thrift Market #3, Rabu (30/11/2022).
Misi lain, Offan ingin mengajak generasi muda yang kebingungan mencari kerja untuk bergabung di Magetan Thrift Day. Sebab, peluangnya masih terbuka lebar.
“Thrift atau barang second itu ada pasarnya. Kita sangat bisa nyari uang di sini. Dan ini peluang. Tinggal butuh ketelatenan saja,” papar pemilik Magetan Thrift Store tersebut.
Magetan Thrift Day ini terbentuk di awal pandemi Covid-19 melanda. Saat ini ada 12 store yang bergabung. Namun, masih ada 50an lebih yang masih belum berasosiasi.
“Komunitas Magetan Thrift Day ini dasarnya adalah kebersamaan. Kita saling bergandengan tangan. Pertama, dalam mengedukasi pasar. Kedua dalam marketing,” ucap Offan.
Hal tersebut dirasakan oleh Ebiet, pemilik store thrift Bundabi_05 Plaosan. Sejak bergabung Magetan Thrift Day, jejaringnya makin bertambah. Juga luas.
“Ini saya rasakan betul. Semenjak jadi member Magetan Thrift Day, wawasan dan pertemanan makin bertambah. Karena kita ternyata tidak sendirian di bisnis thrift ini. Kita bisa berbagi informasi,” terang Ebit.
Magetan Thrift Day ini, kontinyu mengedukasi pasar. Kebanyakan, barang sekken mereka ini berasal dari Jepang dan Korsel. Namun. Ada yang dari Australia juga. “Brand import dari luar negeri ini biasanya tidak melulu thrift. Tapi, ada pula yang baru,” ungkap Ebiet
Kata dia, bergelut dengan barang sekken harus telaten. Begitu barang datang, harus ada maintenance. Seperti, sortir pencucian, dan setrika. “Kalau soal harga, mulai dari Rp 50 ribu ada.” (mif/mk)